Pentagon Belum Terima Perintah Jalankan Opsi Militer di Venezuela
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon menyatakan belum mendapatkan perintah untuk maliukan tindakan militer di Venezuela. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa penggunaan aksi militer merupakan sebuah pilihan.
"Pentagon belum menerima perintah apapun mengenai Venezuela," kata juru bicara Pentagon Eric Pahon, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (12/8/2017).
"Militer melakukan perencanaan kontinjensi untuk berbagai situasi. Jika diminta, kami siap untuk mendukung upaya pemerintah untuk melindungi kepentingan nasional kita," imbuhnya.
Presiden Trump mengatakan bahwa Gedung Putih memiliki banyak pilihan untuk Venezuela. Lebih dari 120 orang telah tewas sejak awal April lalu karena melakukan demonstrasi yang berkaitan dengan kekerasan.
”Orang-orang menderita dan mereka sekarat. Kami memiliki banyak opsi untuk Venezuela termasuk kemungkinan opsi militer jika diperlukan,” kata Trump.
Pernyataan Trump ini pun mendapat tanggapan dari Menteri Pertahanan Venezuela yang merupakan sekutu Presiden Nicolas Maduro. Menurutnya, Menurutnya itu adalah tindakan gila dan ekstrimisme tingkat tinggi.
"Dengan elite ekstremis yang bertanggung jawab di AS, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada dunia?" kata Jenderal Vladimir Padrino.
Krisis ekonomi dan politik di Caracas sudah jatuh ke tahan kerusuhan dalam beberapa hari ini. Pasukan anti-pemerintah Presiden Nicolas Maduro sudah menjarah senjata dari sebuah pangkalan militer setelah pemilu untuk membentuk Majelis Konstituante dimenangkan kubu Presiden Maduro.
"Pentagon belum menerima perintah apapun mengenai Venezuela," kata juru bicara Pentagon Eric Pahon, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (12/8/2017).
"Militer melakukan perencanaan kontinjensi untuk berbagai situasi. Jika diminta, kami siap untuk mendukung upaya pemerintah untuk melindungi kepentingan nasional kita," imbuhnya.
Presiden Trump mengatakan bahwa Gedung Putih memiliki banyak pilihan untuk Venezuela. Lebih dari 120 orang telah tewas sejak awal April lalu karena melakukan demonstrasi yang berkaitan dengan kekerasan.
”Orang-orang menderita dan mereka sekarat. Kami memiliki banyak opsi untuk Venezuela termasuk kemungkinan opsi militer jika diperlukan,” kata Trump.
Pernyataan Trump ini pun mendapat tanggapan dari Menteri Pertahanan Venezuela yang merupakan sekutu Presiden Nicolas Maduro. Menurutnya, Menurutnya itu adalah tindakan gila dan ekstrimisme tingkat tinggi.
"Dengan elite ekstremis yang bertanggung jawab di AS, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada dunia?" kata Jenderal Vladimir Padrino.
Krisis ekonomi dan politik di Caracas sudah jatuh ke tahan kerusuhan dalam beberapa hari ini. Pasukan anti-pemerintah Presiden Nicolas Maduro sudah menjarah senjata dari sebuah pangkalan militer setelah pemilu untuk membentuk Majelis Konstituante dimenangkan kubu Presiden Maduro.
(ian)