Waralaba McDonald's Terbelah antara Dukung Israel dan Palestina

Senin, 16 Oktober 2023 - 18:31 WIB
loading...
Waralaba McDonalds Terbelah antara Dukung Israel dan Palestina
Pelanggan berada di restoran McDonalds di Tel Aviv, Israel. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Pengumuman raksasa makanan cepat saji McDonald’s di Israel mengenai makanan gratis untuk pasukan Israel memicu aksi balasan dari banyak anak perusahaan jaringan tersebut di negara-negara Arab untuk perjuangan Palestina pada Sabtu (14/10/2023).

Kabar itu terungkap dalam sejumlah postingan di X. Di tengah meningkatnya reaksi balasan terhadap McDonald's atas dukungan nyata mereka terhadap perang Israel di Gaza, waralaba lokal McDonald's di Oman, Turki, Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA) menanggapinya dengan memberikan sumbangan untuk perjuangan Palestina.

Waralaba di negara-negara Arab itu menegaskan setiap bisnis McDonald's di suatu negara tidak bergantung pada operator di negara lainnya.

McDonald's Oman mengungkapkan menyumbangkan USD100.000 “untuk upaya bantuan bagi masyarakat Gaza” dalam postingan di X pada Sabtu, dilansir RT.

McDonald's Oman juga mengingatkan pelanggan bahwa mereka sepenuhnya independen dari mitra Israel dan masing-masing membuat keputusan, baik secara politis maupun lainnya, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan McDonald's Corporation global yang seharusnya menjauhkan diri dari politik.

Anak perusahaan McDonald's di Arab Saudi mengungkapkan pihaknya telah menyumbangkan 2 juta riyal (USD533.000) ke Gaza, dalam postingan di X.



Mereka menyertakan pernyataan yang mengklarifikasi perusahaan tersebut adalah milik dan dioperasikan oleh Arab Saudi, dan tidak bertanggung jawab atas “apa yang dilakukan pemilik waralaba lain di luar batas negara kami.”

Dalam postingan Instagram pada Sabtu, McDonald's UEA menjanjikan 1 juta AED (USD272.000) untuk kampanye bantuan Bulan Sabit Merah Emirat “Tarahum untuk Gaza”, dan menambahkan pernyataan serupa tentang kepemilikan lokal.

Operasi McDonald's di Turki dilaporkan menyumbangkan USD1 juta kepada “korban perang” di Gaza, sementara pemegang waralaba di Kuwait mengatakan mereka menyumbangkan USD250.000 kepada Masyarakat Bulan Sabit Merah setempat.

“Skema makanan gratis McDonald’s Israel untuk pasukan IDF bukanlah keputusan global, juga tidak disetujui oleh operator lokal lainnya, terutama yang berada di wilayah kami,” bunyi pernyataan waralaba di Kuwait.

Pada Kamis, McDonald's Israel sesumbar di Instagram bahwa mereka telah menyediakan “puluhan ribu makanan” kepada tentara IDF, polisi, dan pekerja bantuan, dan terus mengirimkan ribuan makanan setiap hari ke seluruh negeri, selain diskon 50% untuk polisi dan militer.

Tak hanya itu, McDonald's Israel mengungkap lima restoran baru yang dibuka khusus didedikasikan untuk melayani pasukan keamanan Israel.

Pengumuman tersebut memicu reaksi balik yang signifikan, karena banyak orang di media sosial berpendapat membual tentang memberi makan orang Israel secara gratis adalah hal yang kejam, sementara orang-orang Palestina di Gaza kehabisan makanan dan air di bawah blokade hukuman Israel.

Yang lain menolak klaim perusahaan induk McDonald’s tidak berpolitik, dan menyatakan perusahaan tersebut menerima persentase dari seluruh pendapatan anak perusahaan lokal, termasuk pendapatan Israel. Akun media sosial McDonald’s Israel sejak itu telah dijadikan privat.

Kelompok pro-Palestina mengepung McDonald’s Lebanon di Saida pada Jumat dalam apa yang digambarkan salah satu outlet lokal sebagai “serangan,” sebelum mengakui tidak ada yang terluka atau properti rusak selama protes tersebut.

Cabang restoran tersebut di Lebanon kemudian mengeluarkan pernyataan yang menegaskan independensinya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0948 seconds (0.1#10.140)