Pilih Rawat Pasien, Dokter di Jalur Gaza Tolak Perintah Israel Tinggalkan RS

Minggu, 15 Oktober 2023 - 08:40 WIB
loading...
A A A
“Dewan direksi rumah sakit tidak tahu apakah kami akan dibom atau tidak. Tapi mereka yakin kami melakukan hal yang benar," tegasnya.

“Kami benar sekali dalam mengindahkan panggilan tugas; sebagai dokter, sebagai perawat, kita semua perlu bersatu di saat seperti ini,” imbuhnya.

Al Awda Artinya 'Kembali'


Selain bekerja sepanjang waktu untuk merawat semua orang terluka yang datang melalui pintu tersebut, rumah sakit juga telah membuka pintunya bagi mereka yang melarikan diri dari kehancuran dan mencari tempat yang mereka harap merupakan tempat yang aman untuk berlindung.

Banyak orang takut untuk memenuhi permintaan Israel agar mereka menuju ke selatan karena konvoi evakuasi orang-orang terkena serangan, dan semua orang di rumah sakit – dokter, pasien, petugas medis – takut jika mereka mencoba pergi, mereka akan terbunuh di jalan.

Maka mereka berkumpul bersama, kurang tidur dan kekurangan makanan dan air.

Rumah sakit mengatakan mereka telah menerima dukungan dari orang-orang yang tinggal di sekitarnya yang membawa makanan dan persediaan dasar untuk pasien dan orang-orang yang mencari perlindungan.



“Bekerja di rumah sakit, kami hampir tidak punya waktu untuk makan pada hari biasa, jadi hal tersebut jelas bukan prioritas kami saat ini,” kata perawat lainnya, menjelaskan bahwa bantuan apa pun digunakan untuk pasien.

Semua rumah sakit di Jalur Gaza melebihi kapasitasnya, sampai-sampai pasien terbaring di koridor dan jenazah harus disimpan di truk makanan atau es krim berpendingin dan dijajarkan di trotoar sebelum dimakamkan karena kamar mayat sangat penuh.

Kementerian Kesehatan Palestina telah beberapa kali mendesak masyarakat internasional untuk melakukan intervensi, namun tidak ada tanggapan atau bantuan yang datang.

“Kami berupaya semaksimal mungkin, namun terdapat kekurangan yang besar, terutama di ruang gawat darurat, yang merupakan lini pertama kami dalam merespons orang-orang yang datang. Kadang-kadang kami berada di garis antara hidup dan mati,” ucap al-Shorafa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1720 seconds (0.1#10.140)