Pentagon: Rudal yang Ditembakkan Korut Rudal Balistik Antarbenua
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan, rudal yang baru saja ditembakkan militer Korea Utara (Korut) pada Jumat malam adalah rudal balistik antarbenua (ICBM).
ICBM Korut, kata Pentagon, terbang sejauh 1.000 km (620 mil) dan mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan dari Mupyong-ni, sebuah pabrik senjata di wilayah utara Korut. Rudal mendarat mendarat di wilayah yang berjarak sekitar 90 mil laut (167 km) dari Pulau Hokkaido, Jepang.
”Kami menilai bahwa ini adalah ICBM, ini adalah peluncuran yang telah diharapkan,” kata Davis, yang dilansir Reuters, Sabtu (29/7/2017).
Baca Juga: Korut Kembali Tembakkan Rudal, Jepang Marah
Davis mengatakan, peluncuran rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara dan analisis lebih lanjut sedang dilakukan.
”Komitmen kami untuk membela sekutu kami, termasuk Republik Korea dan Jepang, dalam menghadapi ancaman ini, tetaplah sangat kuat. Kami tetap siap untuk membela diri dan sekutu kami dari serangan atau provokasi,” ujar Davis.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, rudal militer Korut terbang selama sekitar 45 menit. Namun, tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Menurut Suga, peluncuran rudal itu tidak dapat diterima dan jelas melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
”Jepang tidak dapat mentolerir provokasi Korut yang berulang dan telah memprotes dengan kecaman yang paling kuat,” katanya.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada pukul 01.00 waktu Seoul pada hari Sabtu (29/7/2017) atau beberapa jam setelah manuver rudal Pyongyang.
ICBM Korut, kata Pentagon, terbang sejauh 1.000 km (620 mil) dan mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan dari Mupyong-ni, sebuah pabrik senjata di wilayah utara Korut. Rudal mendarat mendarat di wilayah yang berjarak sekitar 90 mil laut (167 km) dari Pulau Hokkaido, Jepang.
”Kami menilai bahwa ini adalah ICBM, ini adalah peluncuran yang telah diharapkan,” kata Davis, yang dilansir Reuters, Sabtu (29/7/2017).
Baca Juga: Korut Kembali Tembakkan Rudal, Jepang Marah
Davis mengatakan, peluncuran rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara dan analisis lebih lanjut sedang dilakukan.
”Komitmen kami untuk membela sekutu kami, termasuk Republik Korea dan Jepang, dalam menghadapi ancaman ini, tetaplah sangat kuat. Kami tetap siap untuk membela diri dan sekutu kami dari serangan atau provokasi,” ujar Davis.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, rudal militer Korut terbang selama sekitar 45 menit. Namun, tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Menurut Suga, peluncuran rudal itu tidak dapat diterima dan jelas melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
”Jepang tidak dapat mentolerir provokasi Korut yang berulang dan telah memprotes dengan kecaman yang paling kuat,” katanya.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada pukul 01.00 waktu Seoul pada hari Sabtu (29/7/2017) atau beberapa jam setelah manuver rudal Pyongyang.
(mas)