Zelensky: Rusia Dukung Operasi Hamas
loading...
A
A
A
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia mendukung operasi Hamas. Menurutnya, perang kelompok perlawanan Palestina itu dengan Israel menjadi bukti bahwa Moskow mencoba untuk memicu destabilisasi di seluruh dunia.
Tuduhan Zelensky muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara pada Selasa terkait serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada Sabtu pekan lalu.
Pemimpin Kremlin itu menyuarakan keprihatinan atas “lonjakan malapetaka” dalam jumlah korban sipil di Israel dan Gaza.
Putin kemudian menyebut pembentukan negara Palestina perlu dan menyatakan bahwa perang baru antara Israel dan Hamas menunjukkan kegagalan kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.
“Kami yakin Rusia mendukung, dengan satu atau lain cara, operasi Hamas,” kata Zelensky dalam wawancara dengan saluran televisi France 2 pada Selasa yang dikutip AFP, Rabu (11/10/2023).
“Krisis yang terjadi saat ini...menjadi saksi fakta bahwa Rusia benar-benar berupaya melakukan tindakan destabilisasi di seluruh dunia," katanya lagi.
Dulunya merupakan sekutu dekat, hubungan antara Tel Aviv dan Moskow memburuk dengan cepat setelah invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan ketika Israel berusaha menjaga keseimbangan untuk melanjutkan koordinasi dengan Moskow mengenai wilayah udara Suriah, hubungan mereka memburuk ketika Tel Aviv mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan secara terbuka menawarkan dukungannya kepada Kyiv.
Zelensky mengeluarkan pembelaan penuh terhadap Israel pada hari serangan mengejutkan Hamas terhadap komunitas Israel, dengan mengatakan: “Hak Israel atas pertahanan tidak dapat disangkal.”
Kremlin, dalam sebuah pernyataan, mengatakan Putin telah berbicara dengan Erdogan tentang konflik Israel-Palestina. "Penekanan diberikan pada situasi yang memburuk secara tajam di zona konflik Israel-Palestina,” kata Kremlin.
“Kekhawatiran mendalam diungkapkan mengenai terus meningkatnya kekerasan dan meningkatnya jumlah korban sipil,” lanjut Kremlin. "Putin dan Erdogan telah menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera dan dimulainya kembali proses negosiasi."
Tuduhan Zelensky muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara pada Selasa terkait serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada Sabtu pekan lalu.
Pemimpin Kremlin itu menyuarakan keprihatinan atas “lonjakan malapetaka” dalam jumlah korban sipil di Israel dan Gaza.
Putin kemudian menyebut pembentukan negara Palestina perlu dan menyatakan bahwa perang baru antara Israel dan Hamas menunjukkan kegagalan kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.
“Kami yakin Rusia mendukung, dengan satu atau lain cara, operasi Hamas,” kata Zelensky dalam wawancara dengan saluran televisi France 2 pada Selasa yang dikutip AFP, Rabu (11/10/2023).
“Krisis yang terjadi saat ini...menjadi saksi fakta bahwa Rusia benar-benar berupaya melakukan tindakan destabilisasi di seluruh dunia," katanya lagi.
Dulunya merupakan sekutu dekat, hubungan antara Tel Aviv dan Moskow memburuk dengan cepat setelah invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan ketika Israel berusaha menjaga keseimbangan untuk melanjutkan koordinasi dengan Moskow mengenai wilayah udara Suriah, hubungan mereka memburuk ketika Tel Aviv mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan secara terbuka menawarkan dukungannya kepada Kyiv.
Zelensky mengeluarkan pembelaan penuh terhadap Israel pada hari serangan mengejutkan Hamas terhadap komunitas Israel, dengan mengatakan: “Hak Israel atas pertahanan tidak dapat disangkal.”
Kremlin, dalam sebuah pernyataan, mengatakan Putin telah berbicara dengan Erdogan tentang konflik Israel-Palestina. "Penekanan diberikan pada situasi yang memburuk secara tajam di zona konflik Israel-Palestina,” kata Kremlin.
“Kekhawatiran mendalam diungkapkan mengenai terus meningkatnya kekerasan dan meningkatnya jumlah korban sipil,” lanjut Kremlin. "Putin dan Erdogan telah menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera dan dimulainya kembali proses negosiasi."
(mas)