91 Anak Palestina Tewas Dihujani Rudal Israel, Sekjen PBB Tolak Blokade Penuh terhadap Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta semua pihak yang bertikai untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional.
Dia mengatakan bahwa dia tertekan oleh dorongan Israel untuk menerapkan blokade penuh terhadap Gaza.
“Saya sangat tertekan dengan pengumuman hari ini bahwa Israel akan memulai pengepungan total terhadap Jalur Gaza – tidak ada yang diperbolehkan masuk, tidak ada listrik, makanan atau bahan bakar,” kata Guterres, dilansir Al Jazeera.
“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat mengerikan sebelum adanya permusuhan ini. Sekarang keadaannya hanya akan memburuk secara eksponensial.”
Sekjen PBB juga menempatkan kekerasan yang terjadi saat ini dalam konteks konflik yang lebih luas, dan mengatakan bahwa perkembangan terkini tidak terjadi “dalam ruang hampa”.
“Kenyataannya adalah hal ini muncul dari konflik berkepanjangan dengan pendudukan selama 56 tahun dan tidak ada akhir politik yang terlihat. Ini saatnya mengakhiri lingkaran setan pertumpahan darah, kebencian, dan polarisasi,” kata Guterres.
Sementara itu, sejak militer Israel melancarkan serangannya di Jalur Gaza pada Sabtu pagi, hampir 100 anak-anak Palestina telah terbunuh. Itu diungkapkan Defense for Children International (DCI) Palestina.
Setidaknya 91 anak-anak Palestina di Gaza telah terbunuh oleh serangan udara Israel, dan pasukan Israel telah menembak dan membunuh lima anak laki-laki Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Dia mengatakan bahwa dia tertekan oleh dorongan Israel untuk menerapkan blokade penuh terhadap Gaza.
“Saya sangat tertekan dengan pengumuman hari ini bahwa Israel akan memulai pengepungan total terhadap Jalur Gaza – tidak ada yang diperbolehkan masuk, tidak ada listrik, makanan atau bahan bakar,” kata Guterres, dilansir Al Jazeera.
“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat mengerikan sebelum adanya permusuhan ini. Sekarang keadaannya hanya akan memburuk secara eksponensial.”
Sekjen PBB juga menempatkan kekerasan yang terjadi saat ini dalam konteks konflik yang lebih luas, dan mengatakan bahwa perkembangan terkini tidak terjadi “dalam ruang hampa”.
“Kenyataannya adalah hal ini muncul dari konflik berkepanjangan dengan pendudukan selama 56 tahun dan tidak ada akhir politik yang terlihat. Ini saatnya mengakhiri lingkaran setan pertumpahan darah, kebencian, dan polarisasi,” kata Guterres.
Sementara itu, sejak militer Israel melancarkan serangannya di Jalur Gaza pada Sabtu pagi, hampir 100 anak-anak Palestina telah terbunuh. Itu diungkapkan Defense for Children International (DCI) Palestina.
Setidaknya 91 anak-anak Palestina di Gaza telah terbunuh oleh serangan udara Israel, dan pasukan Israel telah menembak dan membunuh lima anak laki-laki Palestina di Tepi Barat yang diduduki.