Serukan Warga Pergi, Netanyahu Bersumpah Luluh Lantakkan Jalur Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu ,bersumpah untuk membalas dendam atas apa yang disebutnya sebagai hari yang kelam. Ia akan mengubah situs yang digunakan oleh kelompok militan Palestina Hamas menjadi puing-puing setelah kelompok perlawanan itu melancarkan serangan besar-besaran terhadap negara Zionis tersebut.
Dalam pidato baru yang disiarkan televisi pada hari Sabtu malam, PM Israel itu menyebut Gaza sebagai “kota kejahatan,” dan mendesak warga sipil untuk segera meninggalkan daerah kantong Palestina yang penuh sesak, yang menampung sekitar 2 juta orang.
“Semua tempat dimana Hamas bersembunyi, beroperasi, kami akan mengubahnya menjadi reruntuhan,” kata Netanyahu.
“Keluar dari sana sekarang,” serunya.
“Apa yang terjadi hari ini belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, dan saya akan memastikan hal itu tidak akan terjadi lagi. Seluruh pemerintah mendukung keputusan ini. IDF akan segera menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” tambahnya, memperingatkan bahwa Israel sedang menuju perang “sulit” yang akan “membutuhkan waktu,” seperti dikutip dari RT, Minggu (8/10/2023)
Eskalasi baru antara Hamas dan Israel dimulai pada Sabtu pagi, ketika kelompok militan tersebut melancarkan serangan besar-besaran dari Jalur Gaza. Hamas menyerang beberapa lokasi di Israel selatan, menguasai instalasi militer dan melanggar perbatasan di berbagai titik.
Selama serangan tersebut, menurut rekaman yang beredar online, para militan menghancurkan dan menyita berbagai perangkat keras militer Israel, serta membunuh dan menahan beberapa tentara serta warga sipil Israel.
Permusuhan terus berlanjut sepanjang hari, dengan Hamas meluncurkan beberapa serangan roket besar-besaran ke wilayah Israel. Israel melakukan beberapa serangan udara di Gaza, menghancurkan beberapa gedung bertingkat yang konon digunakan oleh Hamas.
Netanyahu dengan tegas menggambarkan eskalasi ini sebagai sebuah “perang,” dan mengumumkan pemanggilan pasukan cadangan untuk lebih memperkuat jajaran militer negaranya.
Dalam pidato baru yang disiarkan televisi pada hari Sabtu malam, PM Israel itu menyebut Gaza sebagai “kota kejahatan,” dan mendesak warga sipil untuk segera meninggalkan daerah kantong Palestina yang penuh sesak, yang menampung sekitar 2 juta orang.
“Semua tempat dimana Hamas bersembunyi, beroperasi, kami akan mengubahnya menjadi reruntuhan,” kata Netanyahu.
“Keluar dari sana sekarang,” serunya.
“Apa yang terjadi hari ini belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, dan saya akan memastikan hal itu tidak akan terjadi lagi. Seluruh pemerintah mendukung keputusan ini. IDF akan segera menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” tambahnya, memperingatkan bahwa Israel sedang menuju perang “sulit” yang akan “membutuhkan waktu,” seperti dikutip dari RT, Minggu (8/10/2023)
Eskalasi baru antara Hamas dan Israel dimulai pada Sabtu pagi, ketika kelompok militan tersebut melancarkan serangan besar-besaran dari Jalur Gaza. Hamas menyerang beberapa lokasi di Israel selatan, menguasai instalasi militer dan melanggar perbatasan di berbagai titik.
Selama serangan tersebut, menurut rekaman yang beredar online, para militan menghancurkan dan menyita berbagai perangkat keras militer Israel, serta membunuh dan menahan beberapa tentara serta warga sipil Israel.
Permusuhan terus berlanjut sepanjang hari, dengan Hamas meluncurkan beberapa serangan roket besar-besaran ke wilayah Israel. Israel melakukan beberapa serangan udara di Gaza, menghancurkan beberapa gedung bertingkat yang konon digunakan oleh Hamas.
Netanyahu dengan tegas menggambarkan eskalasi ini sebagai sebuah “perang,” dan mengumumkan pemanggilan pasukan cadangan untuk lebih memperkuat jajaran militer negaranya.
(ian)