Pemimpin Katolik Roma Paus Fransiskus: Dunia Sedang Runtuh!
loading...
A
A
A
ROMA - Paus Fransiskus memperingatkan dunia yang kita kenal saat ini sedang “runtuh” di tengah perubahan iklim yang semakin cepat dan tidak adanya tindakan dari para pemimpin global.
Dia menyebut negara-negara maju di Barat sebagai penyebab utama krisis ini.
Dalam Anjuran Apostoliknya yang berjudul Laudate Deum dan diterbitkan pada Rabu (4/10/2023), pimpinan Gereja Katolik Roma itu menyesalkan hanya sedikit kemajuan yang dicapai sejak dia menerbitkan Surat Ensiklik Laudato Si’ mengenai topik tersebut pada tahun 2015.
“Dunia yang kita tinggali sedang runtuh dan mungkin mendekati titik puncaknya, dengan krisis iklim saat ini yang mengancam martabat hidup manusia,” tegas Paus.
Dia kemudian menekankan, “Konsekuensinya semakin sulit untuk diabaikan, yang diwujudkan dalam fenomena cuaca ekstrem, seringnya periode panas yang tidak biasa, dan kekeringan.”
Menurut Paus, anggapan negara-negara miskin bertanggung jawab atas pemanasan global adalah kesalahan.
Paus Fransiskus menekankan, “Emisi per individu di Amerika Serikat dua kali lebih besar dibandingkan emisi individu yang tinggal di China, dan sekitar tujuh kali lebih besar dibandingkan rata-rata negara-negara termiskin.”
Oleh karena itu, dia menyerukan, “Perubahan besar dalam gaya hidup tidak bertanggung jawab yang berhubungan dengan model Barat.”
Paus Fransiskus mengkritik keras para penyangkal perubahan iklim, dengan menyatakan, “Tidak mungkin lagi meragukan asal muasal fenomena tersebut yang berasal dari manusia, yang bersifat ‘antropis’.”
Dia menyebut negara-negara maju di Barat sebagai penyebab utama krisis ini.
Dalam Anjuran Apostoliknya yang berjudul Laudate Deum dan diterbitkan pada Rabu (4/10/2023), pimpinan Gereja Katolik Roma itu menyesalkan hanya sedikit kemajuan yang dicapai sejak dia menerbitkan Surat Ensiklik Laudato Si’ mengenai topik tersebut pada tahun 2015.
“Dunia yang kita tinggali sedang runtuh dan mungkin mendekati titik puncaknya, dengan krisis iklim saat ini yang mengancam martabat hidup manusia,” tegas Paus.
Dia kemudian menekankan, “Konsekuensinya semakin sulit untuk diabaikan, yang diwujudkan dalam fenomena cuaca ekstrem, seringnya periode panas yang tidak biasa, dan kekeringan.”
Menurut Paus, anggapan negara-negara miskin bertanggung jawab atas pemanasan global adalah kesalahan.
Paus Fransiskus menekankan, “Emisi per individu di Amerika Serikat dua kali lebih besar dibandingkan emisi individu yang tinggal di China, dan sekitar tujuh kali lebih besar dibandingkan rata-rata negara-negara termiskin.”
Oleh karena itu, dia menyerukan, “Perubahan besar dalam gaya hidup tidak bertanggung jawab yang berhubungan dengan model Barat.”
Paus Fransiskus mengkritik keras para penyangkal perubahan iklim, dengan menyatakan, “Tidak mungkin lagi meragukan asal muasal fenomena tersebut yang berasal dari manusia, yang bersifat ‘antropis’.”