Milisi Kurdi Suriah Sebut Turki Telah Deklarasikan Perang

Kamis, 06 Juli 2017 - 04:57 WIB
Milisi Kurdi Suriah...
Milisi Kurdi Suriah Sebut Turki Telah Deklarasikan Perang
A A A
QAMISHLI - Pemimpin milisi YPG Kurdi Suriah mengatakan Turki telah mendeklarasikan perang dengan menempatkan militernya di dekat daerah yang dikuasai kelompok tersebut. Pasalnya, penempatan militer Turki di barat laut Suriah dapat memicu bentrokan.

Komandan YPG Sipan Hemo menuduh Turki mempersiapkan sebuah kampanye militer besar di wilayah Aleppo dan Afrin.

"Persiapan (Turki) ini telah mencapai tingkat deklarasi perang dan dapat menyebabkan pecahnya bentrokan yang sebenarnya dalam beberapa hari mendatang," katanya dalam komentar yang dikirim melalui email.

"Kami tidak akan bertahan dengan melawan potensial agresi ini," katanya lagi seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2017).

Dalam beberapa pekan terakhir, Turki telah mengirim bala bantuan ke daerah utara Aleppo, menurut kelompok pemberontak yang didukung Turki yang telah menguasai wilayah perbatasan Turki-Suriah dengan dukungan Ankara.

Hemo minggu lalu mengatakan bahwa YPG memiliki rencana untuk menguasai daerah itu antara kota Azaz dan Jarablus. Ia menggambarkan intervensi Turki sebagai pendudukan tanah Suriah, dan mengatakan bahwa YPG tidak pernah mengancam Turki atau keamanannya.

Dalam sebuah komentar terpisah kepada surat kabar Asharq al-Awsat milik Saudi yang diterbitkan pada hari Rabu, Hemo mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendirikan tujuh pangkalan militer di wilayah-wilayah di Suriah utara. Pangkalan-pangkalan itu dikendalikan oleh YPG atau SDF, termasuk sebuah pangkalan udara utama di dekat Kobani, sebuah kota yang berbatasan dengan Turki

Mengutip keamanan operasional, koalisi tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak mengkonfirmasi atau menolak informasi mengenai kemampuan tempur secara spesifik, jumlah kekuatan, lokasi atau pergerakan pasukan di Irak dan Suriah.

Hemo mengindikasikan bahwa YPG akan terus memerangi ISIS bahkan setelah kekalahannya di Raqqa. Ia mengatakan bahwa hal itu dilakukan dengan koalisi internasional untuk membersihkan Suriah dari terorisme dan membangun sistem politik yang mampu mencapai transformasi demokrasi yang sesungguhnya.

Sumber-sumber kementerian pertahanan Turki mengatakan bulan lalu bahwa AS telah berjanji bahwa senjata yang diberikan ke YPG akan diambil kembali setelah ISIS dikalahkan.

Terkait hal itu, Hemo mengatakan bahwa pejabat AS telah menolak niat untuk mengambil senjata YPG dan bahwa YPG akan membutuhkan lebih banyak dukungan karena rencana jangka panjangnya untuk mengatasi sisa-sisa ISIS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0267 seconds (0.1#10.140)