India Tidak Akan Terbangkan MiG-21, Pilih Gunakan Jet Tempur Buatan Sendiri
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Angkatan Udara India akan berhenti menerbangkan jet tempur MiG-21 era Soviet pada tahun 2025.
Seperti diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara India VR Chaudhari bahwa, New Delhi akan menggunakan pesawat tempur multiperan HAL Tejas Mark 1A.
India saat ini mengoperasikan satu skuadron yang terdiri dari 54 Mikoyan-Gurevich MiG-21, yang diperolehnya dari Uni Soviet lebih dari 60 tahun yang lalu.
Berbicara pada konferensi pers di New Delhi, Chaudhari mengatakan bahwa Angkatan Udara telah memesan 83 pesawat tempur HAL Tejas Mark 1A sebagai pengganti, dan akan memesan lagi 97 pesawat tempur buatan India, menggantikan satu skuadron yang terdiri dari 45 MiG-21 dengan tiga skuadron Tejas Mark 1A.
Melansir RT, jet buatan Soviet dan Rusia menjadi tulang punggung Angkatan Udara India, dan Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur yang paling banyak jumlahnya di armada India. Selain 260 pesawat tempur superioritas udara dua tempat duduk ini, India mengoperasikan 75 MiG-29 dan 54 MiG-21.
India adalah importir senjata terbesar di dunia, dan memperoleh 54% senjata dan peralatan militernya dari Rusia, menurut angka dari Stockholm International Peace Research Institute. Perancis memasok 29% persenjataan India, sementara AS memasok 11%.
Meskipun AS telah memperingatkan New Delhi untuk tidak melakukan pembelian senjata Rusia lebih lanjut – dan menawarkan untuk memasok senjata Amerika sebagai gantinya – Perdana Menteri India Narendra Modi telah menjadikan produksi senjata dalam negeri sebagai salah satu tujuan utama pemerintahannya.
Proyek saat ini sedang dilakukan tidak hanya untuk membangun lebih banyak pesawat tempur Tejas Mark 1 dan Mark 2, tetapi juga untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima untuk menyaingi F-35 AS, yang saat ini diberi nama HAL Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA).
Seperti diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara India VR Chaudhari bahwa, New Delhi akan menggunakan pesawat tempur multiperan HAL Tejas Mark 1A.
India saat ini mengoperasikan satu skuadron yang terdiri dari 54 Mikoyan-Gurevich MiG-21, yang diperolehnya dari Uni Soviet lebih dari 60 tahun yang lalu.
Berbicara pada konferensi pers di New Delhi, Chaudhari mengatakan bahwa Angkatan Udara telah memesan 83 pesawat tempur HAL Tejas Mark 1A sebagai pengganti, dan akan memesan lagi 97 pesawat tempur buatan India, menggantikan satu skuadron yang terdiri dari 45 MiG-21 dengan tiga skuadron Tejas Mark 1A.
Melansir RT, jet buatan Soviet dan Rusia menjadi tulang punggung Angkatan Udara India, dan Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur yang paling banyak jumlahnya di armada India. Selain 260 pesawat tempur superioritas udara dua tempat duduk ini, India mengoperasikan 75 MiG-29 dan 54 MiG-21.
India adalah importir senjata terbesar di dunia, dan memperoleh 54% senjata dan peralatan militernya dari Rusia, menurut angka dari Stockholm International Peace Research Institute. Perancis memasok 29% persenjataan India, sementara AS memasok 11%.
Meskipun AS telah memperingatkan New Delhi untuk tidak melakukan pembelian senjata Rusia lebih lanjut – dan menawarkan untuk memasok senjata Amerika sebagai gantinya – Perdana Menteri India Narendra Modi telah menjadikan produksi senjata dalam negeri sebagai salah satu tujuan utama pemerintahannya.
Proyek saat ini sedang dilakukan tidak hanya untuk membangun lebih banyak pesawat tempur Tejas Mark 1 dan Mark 2, tetapi juga untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima untuk menyaingi F-35 AS, yang saat ini diberi nama HAL Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA).
(ahm)