Rompi Antipeluru Buatan AS Terbukti Bisa Ditembus Peluru Senapan AK Biasa
loading...
A
A
A
MOSKOW - Satu video baru, yang dirilis konglomerat pertahanan Rusia Rostec, menimbulkan keraguan atas kualitas bantuan militer yang dikirim Amerika Serikat (AS) ke Ukraina.
Video tersebut menunjukkan rompi antipeluru, yang dilaporkan diambil sebagai rampasan dari medan perang, menunjukkan kinerja buruk “yang tidak terduga” selama uji perbandingan.
Rekaman bergaya acara TV yang dipublikasikan di Telegram pada Senin (2/10/2023) disebut-sebut sebagai uji coba tiga rompi balistik yang bisa diperoleh warga sipil dengan tujuan mendapatkan perlindungan maksimal sekaligus mempertahankan mobilitas.
Tiga rompi yang diuji tembak adalah produk China, rompi Rusia yang baru dikembangkan, dan rompi Amerika. Semuanya kurang lebih sesuai dengan kelas perlindungan Br5 Rusia.
“Kinerja rompi Amerika mengejutkan para penguji dengan cara yang negatif,” ungkap jurnalis dan pakar industri pertahanan Aleksey Yegorov, yang menjadi pembawa acara pengambilan gambar tersebut.
Berbeda dengan dua rompi lainnya, pelat dada rompi AS tertusuk oleh tembakan 7,62x39 mm dari Kalashnikov AK-103 dari jarak 15 meter (49 kaki).
Selama pengujian selanjutnya dengan pelat baru, rompi Amerika menghentikan peluru 7,62x51 mm.
Amunisi yang ditembakkan adalah Winchester .308, peluru berburu yang mudah dibeli dengan dimensi kartrid yang hampir identik dengan peluru NATO. “Berbeda dengan peluru Rusia, pelurunya tidak memiliki inti baja,” jelas Rostec.
Dua tembakan berikutnya adalah peluru kaliber 5,45x39 mm yang ditembakkan dari senapan serbu Kalashnikov, dan salah satunya juga menembus rompi.
Pembawa acara menjelaskan peluru tersebut mengenai terlalu dekat dengan tempat peluru .308 mendarat, dengan dampak pertama melemahkan pelat tersebut.
Rompi China dan Rusia memiliki kinerja yang lebih baik dalam menghadapi amunisi tingkat militer yang harus ditemui tentara Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Rostec mengatakan pihaknya cukup yakin rompi antipeluru yang diuji tersebut diproduksi di AS, namun tidak menjelaskan bagaimana mereka bisa memastikan keasliannya.
Video tersebut menunjukkan rompi antipeluru, yang dilaporkan diambil sebagai rampasan dari medan perang, menunjukkan kinerja buruk “yang tidak terduga” selama uji perbandingan.
Rekaman bergaya acara TV yang dipublikasikan di Telegram pada Senin (2/10/2023) disebut-sebut sebagai uji coba tiga rompi balistik yang bisa diperoleh warga sipil dengan tujuan mendapatkan perlindungan maksimal sekaligus mempertahankan mobilitas.
Tiga rompi yang diuji tembak adalah produk China, rompi Rusia yang baru dikembangkan, dan rompi Amerika. Semuanya kurang lebih sesuai dengan kelas perlindungan Br5 Rusia.
“Kinerja rompi Amerika mengejutkan para penguji dengan cara yang negatif,” ungkap jurnalis dan pakar industri pertahanan Aleksey Yegorov, yang menjadi pembawa acara pengambilan gambar tersebut.
Berbeda dengan dua rompi lainnya, pelat dada rompi AS tertusuk oleh tembakan 7,62x39 mm dari Kalashnikov AK-103 dari jarak 15 meter (49 kaki).
Selama pengujian selanjutnya dengan pelat baru, rompi Amerika menghentikan peluru 7,62x51 mm.
Amunisi yang ditembakkan adalah Winchester .308, peluru berburu yang mudah dibeli dengan dimensi kartrid yang hampir identik dengan peluru NATO. “Berbeda dengan peluru Rusia, pelurunya tidak memiliki inti baja,” jelas Rostec.
Dua tembakan berikutnya adalah peluru kaliber 5,45x39 mm yang ditembakkan dari senapan serbu Kalashnikov, dan salah satunya juga menembus rompi.
Pembawa acara menjelaskan peluru tersebut mengenai terlalu dekat dengan tempat peluru .308 mendarat, dengan dampak pertama melemahkan pelat tersebut.
Rompi China dan Rusia memiliki kinerja yang lebih baik dalam menghadapi amunisi tingkat militer yang harus ditemui tentara Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Rostec mengatakan pihaknya cukup yakin rompi antipeluru yang diuji tersebut diproduksi di AS, namun tidak menjelaskan bagaimana mereka bisa memastikan keasliannya.
(sya)