Hari Batik Nasional, Desainer Crystal Clarissa Pamerkan Busana Warisan Indonesia di Paris

Senin, 02 Oktober 2023 - 14:53 WIB
loading...
Hari Batik Nasional, Desainer Crystal Clarissa Pamerkan Busana Warisan Indonesia di Paris
Rayakan Hari Batik Nasional, desainer asal Bandung Crystal Clarissa pamerkan busana warisan Indonesia di Fashion Forward, Paris, Prancis. Foto/Crystal Clarissa
A A A
JAKARTA - Desainer asal Bandung, Crystal Clarissa, ikut serta dalam peragaan busana di Paris, Prancis.

Bangga sebagai warga negara Indonesia (WNI), Crystal merayakan Hari Batik Nasional dengan memamerkan batik karyanya di acara Fashion Forward.

"Dalam acara fashion show di Paris ini saya mengusung tema 'Pearlesque', kata yang saya ciptakan sendiri untuk menggambarkan karya yang melibatkan pekerjaan keras dengan kesulitan yang tinggi dan pembuatan yang membutuhkan ketelitian dan ketelatenan, tetapi akhirnya bisa menghasilkan karya yang indah," kata Crystal dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews.com, Senin (2/10/2023).

Crystal memamerkan 10 busana di acara Fashion Forward. Menurutnya, sebagian besar dari 10 busana tersebut dikerjakan sendiri dengan menggabungkan seni batik handmade, yang melambangkan akar budaya Indonesia.

Dia mengaku membutuhkan ketelitian dan ketelatenan dalam pembubuhan manik-manik pada busana yang dipamerkan.

"Pembubuhan manik-manik dirancang secara cermat dengan desain mutiara dan kristal. Prosesnya untuk setiap gaun memakan waktu dan tenaga di mana para perajin melukis kain dengan motif selama 3 hingga 6 bulan per potongan, menghasilkan motif dan pola yang kaya akan simbolisme dan tradisi budaya Indonesia yang kaya," paparnya.

"Kombinasi teknik batik dan manik-mutiara mengangkat 'Pearlesque' di luar sekadar mode biasa. Saya mencoba mempersembahkan dan memperkenalkan warisan budaya kepada dunia dengan sebuah dialog antara tradisi dan modernitas," kata Crystal.

Dari fashion show ini, Crystal sering menemui banyak orang di luar Asia yang belum mengetahui bahwa batik adalah kain tradisional Indonesia yang bernilai seni tinggi. Mereka hanya menganggap kain dengan pattern, tapi ketika dijelaskan apa itu batik dan prosessnya, banyak dari mereka terkagum-kagum.

"Selain itu, paling berkesan saat karyanya bisa masuk Fashion TV. Karena dari kecil selalu bercita-cita karya saya bisa disiarkan Fashion TV. Akhirnya kesampaian, tapi sampai sekarang masih belum percaya saja bisa terwujud,” paparnya.

Crystal mengungkapkan ada dua target yang dituju dalam fashion show skala dunia tersebut. Pertama, untuk personal reason. Menurutnya, ketika Covid-19 datang 3 tahun yang lalu, bisnis terganggu dan membuatnya tidak berkarya selama itu.

"Dengan mengikuti acara ini saya merasa ada kekuatan baru untuk mendorong berharap kreativitas saya bisa kembali lagi dan bahkan bisa lebih kreatif lagi. Jadi saya ingin mengajak teman-teman untuk berpikir bahwa sebuah malapetaka itu, juga merupakan pemicu ke jalan yang lebih baik,” kata Crystal.

"Kedua, saya ingin mengubah karier saya ini (sebagai desainer) bukan semata-mata sebuah karier atau pekerjaan, tetapi juga sebagai way-of-life. Jadi bisa memperkaya saya secara spiritual,” imbuh dia.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)