Jenderal Tertinggi AS Ketakutan dengan Ancaman Kematian dari Trump
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), telah menerapkan langkah-langkah keamanan ekstra untuk dirinya dan keluarganya. Dia ketakutan dengan pernyataan lama mantan Presiden Donald Trump yang bernada ancaman kematian terhadapnya.
Jenderal tertinggi militer Amerika itu mengakui kekhawatiran akan keselamatannya dalam sebuah wawancara dengan CBS Newsbaru-baru ini.
Trump, yang telah lama berselisih dengan mantan penasihat militernya tersebut, menyatakan dalam sebuah posting-an Truth Social pada Jumat pekan lalu bahwa Jenderal Milley telah melakukan pengkhianatan ketika dia melakukan panggilan rahasia kepada rekannya dari China tentang niat militer presiden saat itu selama beberapa bulan terakhir masa jabatannya.
“Ini adalah tindakan yang sangat mengerikan sehingga, di masa lalu, hukumannya adalah kematian,” kata Trump.
Ketika ditanya apakah dia mengkhawatirkan keselamatannya setelah teguran bernada ancaman dari mantan Presiden Trump, Milley menjawab; “Saya memiliki tindakan pencegahan keamanan yang memadai. Saya berharap komentar tersebut tidak dibuat, namun memang demikian, dan kami akan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan keselamatan saya dan keluarga saya.”
Milley, yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai jenderal tertinggi Amerika pada hari Jumat (29/9/2023), berpendapat bahwa kritik Trump terhadap dirinya tidak menghormati semua anggota angkatan bersenjata AS.
“Meskipun komentar-komentar ini ditujukan kepada saya, komentar-komentar ini juga ditujukan kepada institusi militer,” katanya.
“Dan terdapat 2,1 juta orang yang berseragam, dan rakyat Amerika dapat menyadari bahwa kita semua—kita semua, dari kalangan swasta hingga umum—setia pada Konstitusi tersebut dan tidak akan pernah berpaling, apa pun yang terjadi.”
Ketika Milley akan pensiun pekan ini, dia telah menjadi subjek berbagai profil media dan wawancara dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar untuk mengulangi perselisihannya dengan Trump.
Jenderal tertinggi militer Amerika itu mengakui kekhawatiran akan keselamatannya dalam sebuah wawancara dengan CBS Newsbaru-baru ini.
Trump, yang telah lama berselisih dengan mantan penasihat militernya tersebut, menyatakan dalam sebuah posting-an Truth Social pada Jumat pekan lalu bahwa Jenderal Milley telah melakukan pengkhianatan ketika dia melakukan panggilan rahasia kepada rekannya dari China tentang niat militer presiden saat itu selama beberapa bulan terakhir masa jabatannya.
“Ini adalah tindakan yang sangat mengerikan sehingga, di masa lalu, hukumannya adalah kematian,” kata Trump.
Ketika ditanya apakah dia mengkhawatirkan keselamatannya setelah teguran bernada ancaman dari mantan Presiden Trump, Milley menjawab; “Saya memiliki tindakan pencegahan keamanan yang memadai. Saya berharap komentar tersebut tidak dibuat, namun memang demikian, dan kami akan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan keselamatan saya dan keluarga saya.”
Milley, yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai jenderal tertinggi Amerika pada hari Jumat (29/9/2023), berpendapat bahwa kritik Trump terhadap dirinya tidak menghormati semua anggota angkatan bersenjata AS.
“Meskipun komentar-komentar ini ditujukan kepada saya, komentar-komentar ini juga ditujukan kepada institusi militer,” katanya.
“Dan terdapat 2,1 juta orang yang berseragam, dan rakyat Amerika dapat menyadari bahwa kita semua—kita semua, dari kalangan swasta hingga umum—setia pada Konstitusi tersebut dan tidak akan pernah berpaling, apa pun yang terjadi.”
Ketika Milley akan pensiun pekan ini, dia telah menjadi subjek berbagai profil media dan wawancara dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar untuk mengulangi perselisihannya dengan Trump.