Hillary Clinton Hujat Vladimir Putin, Rusia Beri Balasan Menohok

Rabu, 27 September 2023 - 23:28 WIB
loading...
Hillary Clinton Hujat Vladimir Putin, Rusia Beri Balasan Menohok
Mantan Menlu AS Hillary Clinton menghujat Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin beri balasan menohok. Foto/People
A A A
MOSKOW - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton , menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas ekspansi yang dilakukan NATO . Hal itu diungkapkannya saat dirinya kembali ke Departemen Luar Negeri AS untuk perkenalan potret resminya pada Selasa malam waktu setempat.

Pada Rabu (27/9/2023) dini hari, Kremlin pun membalas, mengingatkan Hillary akan kesalahannya di masa lalu dalam hubungan AS-Rusia.

Sebelumnya, Hillary menggunakan kesempatan perkenalan potretnya untuk menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan luar negeri Donald Trump.

Mantan menteri luar negeri AS dan calon presiden dari Partai Demokrat yang dikalahkan oleh Trump pada tahun 2016 itu menyatakan bahwa mungkin ada pertanyaan tentang kemampuan AS untuk menggalang dukungan untuk Ukraina setelah invasi Rusia pada tahun 2022 karena warisan Trump yang mengasingkan sekutunya.

“Orang-orang mungkin meragukan hal itu karena kami telah menghancurkan begitu banyak jembatan dengan sekutu dan teman-teman kami,” katanya kepada pejabat dan mantan pejabat yang menghadiri acara tersebut.

“Mengembalikan kebijakan luar negeri… yang benar-benar membawa masyarakat kepada kita, bukan menjauhkan mereka, akan dianggap sangat sulit. Dan memang benar, tapi sudah tercapai,” tambahnya, berterima kasih kepada Menteri Luar Negeri AS saat ini, Antony Blinken, karena membantu memulihkan kedudukan Amerika.

Clinton mengatakan Joe Biden telah menjalankan banyak prioritas pemerintahan Obama, di mana dia adalah diplomat tertinggi AS dan dia menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama.

“Mempertahankan demokrasi di Ukraina, memperluas NATO – hanya sebagai tambahan, sayang sekali Vladimir, Anda sendiri yang melakukannya,” katanya, mengacu pada fakta bahwa NATO semakin berkembang pasca invasi, dan memicu tawa dan tepuk tangan.



“Kami selalu mengatakan, 'Masyarakat tidak dipaksa untuk bergabung dengan NATO. Orang-orang memilih dan ingin bergabung dengan NATO,'” tambahnya. Ukraina juga bercita-cita menjadi anggota organisasi pertahanan barat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)