Serangan HIMARS Amerika Ledakkan Pusat Komando Rusia di Kherson
loading...
A
A
A
KYIV - Serangan Ukraina dengan menggunakan sistem roket canggih HIMARS pasokan Amerika Serikat (AS) telah meledakkan pusat komando Rusia di wilayah Kherson. Sebanyak 8 pejabat keamanan Moskow dilaporkan tewas dalam serangan ini.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi serangan tersebut pada hari Selasa (26/9/2023).
Kantor berita Ukrinform dalam laporannya pada Rabu (27/9/2023) menyebutkan bahwa SBU memberikan informasi lebih dahulu sebelum Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi Ukraina (HIMARS) menyerang pertemuan harian para perwira Rusia.
Para perwirta tersebut adalah anggota Resimen Senapan Bermotor ke-24 Rusia.
Surat kabar Ukrainska Pravda juga melaporkan bahwa pasukan Ukraina melakukan serangan terhadap pusat komando Rusia setelah menerima informasi dari SBU. Selain menewaskan 8 pejabat keamanan Moskow, tujuh orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Militer Rusia belum berkomentar atas laporan serangan HIMARS terhadap pusat komandonya di Kherson.
Kherson adalah wilayah Ukraina yang telah direbut Rusia tak lama setelah perang pecah.
Sebuah rekaman video telah beredar secara online, yang diduga diambil oleh pesawat tak berawak Ukraina, menunjukkan target pusat komando Rusia dihantam oleh roket.
Menurut laporan Radio Free Europe/Radio Liberty, rekaman itu ditempatkan secara geolokasi di desa Radensk di Kherson.
Desa ini berjarak sekitar 14 mil dari kota Kherson, yang terletak di barat laut Radensk. Ibu kota regional Kherson telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada bulan November.
Secara terpisah, Komandan Pengelompokan Pasukan Operasional dan Strategis Tavria Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan selama 24 jam terakhir Pasukan Pertahanan Ukraina telah membunuh 62 tentara Rusia dan menghancurkan 35 unit peralatan militer ke arah Tavria, Ukraina.
“Unit artileri Pasukan Pertahanan telah menyelesaikan 949 misi penembakan selama sehari terakhir. Kerugian musuh mencapai 190 tentara (62 tewas, 127 luka-luka, dan satu ditawan),” kata Tarnavskyi.
Rusia juga kehilangan 35 unit peralatan militer: 6 kendaraan tempur lapis baja, 3 sistem artileri dan mortir, 1 sistem peluncuran roket ganda, 15 kendaraan udara tak berawak, 8 kendaraan bermotor, dan 1 unit peralatan khusus.
“Juga, lima gudang amunisi musuh hancur,” imbuh Tarnavskyi.
Lihat Juga: 3 Negara yang Kelabakan dengan Keruntuhan Rezim Assad di Suriah, Nomor 2 Pemilik Senjata Nuklir
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi serangan tersebut pada hari Selasa (26/9/2023).
Kantor berita Ukrinform dalam laporannya pada Rabu (27/9/2023) menyebutkan bahwa SBU memberikan informasi lebih dahulu sebelum Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi Ukraina (HIMARS) menyerang pertemuan harian para perwira Rusia.
Para perwirta tersebut adalah anggota Resimen Senapan Bermotor ke-24 Rusia.
Surat kabar Ukrainska Pravda juga melaporkan bahwa pasukan Ukraina melakukan serangan terhadap pusat komando Rusia setelah menerima informasi dari SBU. Selain menewaskan 8 pejabat keamanan Moskow, tujuh orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Militer Rusia belum berkomentar atas laporan serangan HIMARS terhadap pusat komandonya di Kherson.
Kherson adalah wilayah Ukraina yang telah direbut Rusia tak lama setelah perang pecah.
Sebuah rekaman video telah beredar secara online, yang diduga diambil oleh pesawat tak berawak Ukraina, menunjukkan target pusat komando Rusia dihantam oleh roket.
Menurut laporan Radio Free Europe/Radio Liberty, rekaman itu ditempatkan secara geolokasi di desa Radensk di Kherson.
Desa ini berjarak sekitar 14 mil dari kota Kherson, yang terletak di barat laut Radensk. Ibu kota regional Kherson telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada bulan November.
Secara terpisah, Komandan Pengelompokan Pasukan Operasional dan Strategis Tavria Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan selama 24 jam terakhir Pasukan Pertahanan Ukraina telah membunuh 62 tentara Rusia dan menghancurkan 35 unit peralatan militer ke arah Tavria, Ukraina.
“Unit artileri Pasukan Pertahanan telah menyelesaikan 949 misi penembakan selama sehari terakhir. Kerugian musuh mencapai 190 tentara (62 tewas, 127 luka-luka, dan satu ditawan),” kata Tarnavskyi.
Rusia juga kehilangan 35 unit peralatan militer: 6 kendaraan tempur lapis baja, 3 sistem artileri dan mortir, 1 sistem peluncuran roket ganda, 15 kendaraan udara tak berawak, 8 kendaraan bermotor, dan 1 unit peralatan khusus.
“Juga, lima gudang amunisi musuh hancur,” imbuh Tarnavskyi.
Lihat Juga: 3 Negara yang Kelabakan dengan Keruntuhan Rezim Assad di Suriah, Nomor 2 Pemilik Senjata Nuklir
(mas)