Wanita Indonesia Diculik 10 Hari di Malaysia, Ditebus Rp166 Juta

KUALA LUMPUR - Seorang wanita asal Indonesia telah diculik dan disekap selama sepuluh hari di Malaysia. Korban mengalami kekerasan fisik dari para penculiknya meskipun sang suami, yang merupakan warga Malaysia, sudah menyerahkan uang tebusan RM50.750 atau lebih dari Rp166 juta.

Korban yang berusia 36 tahun—menurut media lokal dia berasal dari Medan—dipindahkan dari Penang ke Selangor. Penderitaannya berakhir ketika polisi datang.

Kepala Polisi Penang Komisaris Khaw Kok Chin, seperti dikutip dari The Star, Sabtu (23/9/2023), mengatakan korban sedang bepergian ke Malaysia bersama suaminya, yang sesekali mengunjungi Kuala Lumpur untuk keperluan bisnis. Dia diculik pada 7 September saat berlibur di sini bersama tiga temannya.



“Teman-temannya dibebaskan tanpa cedera di tengah jalan, sementara korban diangkut ke tempat persembunyian di Paya Terubong sebelum dia dipindahkan ke sebuah rumah di Butterworth," kata Khaw Kok Chin.

“Beberapa hari kemudian, para penculik membawanya ke Selangor dan mengurungnya di berbagai lokasi di Puchong dan Shah Alam,” ujarnya pada konferensi pers hari Jumat.

Komisaris Khaw mengatakan para penculik meminta uang tebusan sebesar RM540.000. Sang suami membayar RM50.750 dalam transaksi terpisah pada 12 dan 13 September, namun setelah dia gagal menjamin pembebasannya, dia mengajukan laporan polisi pada 15 September.

Operasi gabungan oleh polisi dari Penang dan Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman diluncurkan.

Komisaris Khaw mengatakan korban diselamatkan dari sebuah rumah di Shah Alam dua hari kemudian.

“Dia sangat lemah dan ada luka di sekujur tubuhnya. Kami yakin dia dirantai, diserang dan disiksa,” imbuh dia.

Dia mengatakan polisi menangkap 14 orang di beberapa lokasi di Selangor, Kuala Lumpur dan Perak antara pukul 06.00 hingga 22.30 pada hari yang sama.

Investigasi awal mengungkapkan bahwa dalang penculikan, seorang warga Malaysia berusia 35 tahun, adalah mitra bisnis suami korban, yang gagal melunasi utangnya.