Terkuak, Tingkat Kemampuan Misi Terbang Jet Tempur Siluman F-35 Cuma 55%

Jum'at, 22 September 2023 - 16:30 WIB
loading...
Terkuak, Tingkat Kemampuan...
Sebuah tinjauan pengawas mengungkapkan bahwa tingkat kemampuan misi terbang jet tempur siluman F-35 cuma 55%. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Sebuah tinjauan pengawas terhadap rencana pengadaan jangka panjang Pentagon untuk jet tempursiluman F-35 mengungkapkan fakta terbaru. Jet tempur milik militer Amerika Serikat (AS) itu ternyata hanya mampu melakukan misi terbang lebih dari separuh dari yang ditargetkan karena masalah pemeliharaan.

Temuan baru yang dimuat dalam laporan panjang yang dirilis pada Kamis waktu setempat oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO), muncul hanya beberapa hari setelah pesawat tempur F-35B Lightning II Joint Strike Fighter jatuh di Carolina Selatan saat latihan.

Insiden ini menyebabkan Korps Marinir AS mengumumkan penghentian semua penerbangan karena masalah keselamatan selama dua hari.

GAO dalam laporannya mengatakan jet tempur F-35, pesawat generasi kelima yang sangat canggih, mewakili porsi yang terus bertambah dari armada penerbangan taktis Pentagon. Namun mereka menetapkan dalam laporan tersebut, yang disampaikan kepada anggota parlemen, bahwa program F-35 yang mahal ini terganggu oleh masalah pemeliharaan dan strategi pemeliharaan jet di masa depan harus dievaluasi.

“Tantangan pemeliharaan berdampak negatif terhadap kesiapan pesawat F-35,” bunyi laporan GAO.

“Tingkat kemampuan misi armada F-35 – persentase waktu pesawat dapat melakukan salah satu misi yang ditugaskan – adalah sekitar 55 persen pada Maret 2023, jauh di bawah sasaran program,” sambung laporan itu seperti dikutip dari Insider, Jumat (22/9/2023).

Tingkat kemampuan misi ditujukan untuk pesawat yang dimiliki oleh satu skuadron.

GAO menemukan program ini terlambat dari jadwal dalam menetapkan kegiatan pemeliharaan depot untuk melakukan perbaikan dan akibatnya, waktu perbaikan komponen tetap lambat dengan lebih dari 10.000 menunggu untuk diperbaiki – di atas tingkat yang diinginkan.



"Pada saat yang sama, organisasi- pemeliharaan tingkat ini telah dipengaruhi oleh sejumlah masalah, termasuk kurangnya data teknis dan pelatihan," bunyi laporan itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)