Rudal yang Bantai 17 Warga di Pasar Ukraina Ditembakkan Kyiv, Bukan Misil Rusia
loading...
A
A
A
New York Times melaporkan bahwa dua ahli penjinak bom militer independen, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pecahan dan kerusakan di lokasi serangan paling konsisten dengan 9M38, yang ditembakkan oleh sistem anti-pesawat Buk mobile, dan bukan dengan sistem anti-pesawat S-300 Rusia.
Para wartawan mengutip pakar pertahanan udara yang mengatakan bahwa rudal seperti yang menghantam Kostiantynivka bisa keluar jalur karena berbagai alasan, termasuk kerusakan elektronik atau sirip pemandu yang rusak atau terpotong saat peluncuran.
New York Times juga mengutip bukti yang menunjukkan bahwa beberapa menit sebelum serangan, militer Ukraina telah meluncurkan dua rudal darat ke udara ke arah garis depan Rusia dari kota Druzhkivka, 10 mil (16 km) barat laut Kostiantynivka.
Menanggapi laporan tersebut, Dinas Keamanan Ukraina (SBU)—badan intelijen utama pemerintah—mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut, yang disebutnya sebagai “kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia”.
“Menurut penyelidikan, musuh menyerang fasilitas sipil ini dengan sistem S-300. Hal ini dibuktikan, khususnya, dengan ditemukannya pecahan rudal di lokasi tragedi,” katanya, seperti dikutip The Guardian, Rabu (20/9/2023).
“Penyelidikan juga memeriksa sejumlah materi lain yang menunjukkan keterlibatan musuh dalam serangan ini,” imbuh SBU tanpa memberikan rincian.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengeklaim rudal tersebut ditembakkan oleh pasukan Ukraina. “Bahkan jika hal ini dilakukan secara tidak sengaja, jelas bagi semua orang: demiliterisasi penuh rezim Kyiv bukan hanya sebuah persyaratan, namun kebutuhan vital,” kata Zakharova.
Pada 15 November 2022, sebuah rudal menghantam desa PrzewodĂłw di Polandia, dekat perbatasan dengan Ukraina, menewaskan dua orang.
Meskipun Ukraina bersikeras bahwa mereka “tidak ragu” rudal tersebut ditembakkan dari Rusia, penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang Polandia akhirnya menetapkan bahwa “sangat mungkin rudal tersebut ditembakkan oleh pertahanan anti-pesawat Ukraina dan sayangnya jatuh di wilayah Polandia”.
Sejak awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, Moskow telah berulang kali mengebom ribuan bangunan tempat tinggal, lebih dari 300 rumah sakit, dan lebih dari 3.000 gedung sekolah dan universitas, yang mengakibatkan kematian ribuan orang.
Para wartawan mengutip pakar pertahanan udara yang mengatakan bahwa rudal seperti yang menghantam Kostiantynivka bisa keluar jalur karena berbagai alasan, termasuk kerusakan elektronik atau sirip pemandu yang rusak atau terpotong saat peluncuran.
New York Times juga mengutip bukti yang menunjukkan bahwa beberapa menit sebelum serangan, militer Ukraina telah meluncurkan dua rudal darat ke udara ke arah garis depan Rusia dari kota Druzhkivka, 10 mil (16 km) barat laut Kostiantynivka.
Menanggapi laporan tersebut, Dinas Keamanan Ukraina (SBU)—badan intelijen utama pemerintah—mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut, yang disebutnya sebagai “kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia”.
“Menurut penyelidikan, musuh menyerang fasilitas sipil ini dengan sistem S-300. Hal ini dibuktikan, khususnya, dengan ditemukannya pecahan rudal di lokasi tragedi,” katanya, seperti dikutip The Guardian, Rabu (20/9/2023).
“Penyelidikan juga memeriksa sejumlah materi lain yang menunjukkan keterlibatan musuh dalam serangan ini,” imbuh SBU tanpa memberikan rincian.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengeklaim rudal tersebut ditembakkan oleh pasukan Ukraina. “Bahkan jika hal ini dilakukan secara tidak sengaja, jelas bagi semua orang: demiliterisasi penuh rezim Kyiv bukan hanya sebuah persyaratan, namun kebutuhan vital,” kata Zakharova.
Pada 15 November 2022, sebuah rudal menghantam desa PrzewodĂłw di Polandia, dekat perbatasan dengan Ukraina, menewaskan dua orang.
Meskipun Ukraina bersikeras bahwa mereka “tidak ragu” rudal tersebut ditembakkan dari Rusia, penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang Polandia akhirnya menetapkan bahwa “sangat mungkin rudal tersebut ditembakkan oleh pertahanan anti-pesawat Ukraina dan sayangnya jatuh di wilayah Polandia”.
Sejak awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, Moskow telah berulang kali mengebom ribuan bangunan tempat tinggal, lebih dari 300 rumah sakit, dan lebih dari 3.000 gedung sekolah dan universitas, yang mengakibatkan kematian ribuan orang.