Jenderal Top AS: Mengusir 200.000 Tentara Rusia dari Ukraina Makan Waktu Sangat Lama
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS), Mark Milley, mengatakan perang di Ukraina tidak mungkin selesai dalam waktu singkat.
Dia menekankan bahwa mengusir 200.000 tentara Rusia dari Ukraina adalah tantangan yang sangat tinggi dan akan memakan waktu yang sangat lama.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak berunding damai dengan Rusia sejak invasi Moskow dimulai lebih dari satu setengah tahun yang lalu, dan menyebut persyaratan dari Moskow sebagai itikad yang tidak serius. Dia mengatakan hasil terbaik adalah menyingkirkan tentara Rusia dari seluruh wilayah Ukraina.
Jenderal Milley, yang menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS dan akan pensiun dari jabatannya pada akhir bulan ini, mengatakan bahwa tujuan Zelensky tersebut tidak akan mungkin tercapai dalam serangan balasan Ukraina saat ini.
“Ada lebih dari 200.000 tentara Rusia di Ukraina yang diduduki Rusia. Serangan ini, meskipun signifikan, memiliki tujuan operasional dan taktis yang terbatas, dalam arti bahwa serangan tersebut tidak—bahkan jika tercapai sepenuhnya—tidak sepenuhnya mengusir semua orang Rusia, yang merupakan tujuan strategis yang lebih luas yang diusung oleh Presiden Zelensky," kata Milley dalam wawancara dengan CNN, yang dilansir Senin(18/9/2023).
“Makan waktu lama untuk melakukan itu. Itu akan menjadi upaya yang sangat signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama,” ujarnya.
Dia menolak untuk mengatakan secara pasti berapa lama hal ini akan terjadi, dengan alasan adanya perubahan dalam aspek perang, namun dia ragu bahwa konflik tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa akan memakan waktu yangsangat lama untuk mengusir secara militer 200.000 atau lebih tentara Rusia keluar dari Ukraina yang diduduki Rusia,” katanya.
“Itu adalah standar yang sangat tinggi. Ini akan memakan waktu lama untuk melakukannya.”
Dia menekankan bahwa mengusir 200.000 tentara Rusia dari Ukraina adalah tantangan yang sangat tinggi dan akan memakan waktu yang sangat lama.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak berunding damai dengan Rusia sejak invasi Moskow dimulai lebih dari satu setengah tahun yang lalu, dan menyebut persyaratan dari Moskow sebagai itikad yang tidak serius. Dia mengatakan hasil terbaik adalah menyingkirkan tentara Rusia dari seluruh wilayah Ukraina.
Jenderal Milley, yang menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS dan akan pensiun dari jabatannya pada akhir bulan ini, mengatakan bahwa tujuan Zelensky tersebut tidak akan mungkin tercapai dalam serangan balasan Ukraina saat ini.
“Ada lebih dari 200.000 tentara Rusia di Ukraina yang diduduki Rusia. Serangan ini, meskipun signifikan, memiliki tujuan operasional dan taktis yang terbatas, dalam arti bahwa serangan tersebut tidak—bahkan jika tercapai sepenuhnya—tidak sepenuhnya mengusir semua orang Rusia, yang merupakan tujuan strategis yang lebih luas yang diusung oleh Presiden Zelensky," kata Milley dalam wawancara dengan CNN, yang dilansir Senin(18/9/2023).
“Makan waktu lama untuk melakukan itu. Itu akan menjadi upaya yang sangat signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama,” ujarnya.
Dia menolak untuk mengatakan secara pasti berapa lama hal ini akan terjadi, dengan alasan adanya perubahan dalam aspek perang, namun dia ragu bahwa konflik tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa akan memakan waktu yangsangat lama untuk mengusir secara militer 200.000 atau lebih tentara Rusia keluar dari Ukraina yang diduduki Rusia,” katanya.
“Itu adalah standar yang sangat tinggi. Ini akan memakan waktu lama untuk melakukannya.”