Mandek 6 Tahun, Mohammed bin Salman Lanjutkan Proyek Jeddah Tower 1.000 Meter Menantang Langit
loading...
A
A
A
RIYADH - Konstruksi Jeddah Tower, yang digadang-gadang menjadi gedung tertinggi di dunia, dilanjutkan kembali setelah terhenti enam tahun.
Gedung pencakar langit ini, bagian dari proyeknya Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, akan setinggi 1.000 meter—mengerdilkan Burj Khalifa yang tingginya 830 meter di Dubai.
Pada tahun 2017, pekerjaan konstruksi Jeddah Tower tiba-tiba terhenti. Sebagian besar lokasi proyek masih sepi selama enam tahun terakhir.
Namun, Jeddah Economic Company (JEC) akhirnya mengumumkan dimulainya kembali pengerjaan megaproyek tersebut, dan para pengembang memulai proses penerimaan tawaran dari kontraktor untuk penyelesaian proyek tersebut.
Baca Juga: Saudi Bangun Gedung Tertinggi Sejagad, 1 Km Menantang Langit
Sebanyak 14 perusahaan lokal dan internasional telah diundang untuk mengajukan penawaran untuk kontrak tersebut dan batas waktu yang sama telah ditetapkan pada akhir tahun ini.
JEC melakukan penilaian yang tidak memihak terhadap struktur eksisting Jeddah Tower sebelum mengeluarkan tender.
Awalnya bernama Kingdom Tower, megaproyek ini diumumkan pada tahun 2008 oleh miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal. Konstruksinya dimulai pada awal tahun 2010-an dengan Saudi Binladin Group (SBG) sebagai kontraktor dan pekerjaan arsitektur ditangani oleh perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat; Adrian Smith & Gordon Gill.
Menurut laporan Construction Week, Senin (18/9/2023), pekerjaan tiang pancang untuk menara ini dilakukan dengan terampil oleh Bauer dari Jerman.
Pada tahun 2017, sepertiga menara selesai dibangun sebelum terhenti secara misterius dan tiba-tiba. Sejauh ini baru 63 dari 252 lantai yang direncanakan telah dibangun. Meskipun SBG tidak lagi terlibat dalam proyek ini, tim konsultan yang terlibat tetap tidak berubah.
Gedung pencakar langit ini, bagian dari proyeknya Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, akan setinggi 1.000 meter—mengerdilkan Burj Khalifa yang tingginya 830 meter di Dubai.
Pada tahun 2017, pekerjaan konstruksi Jeddah Tower tiba-tiba terhenti. Sebagian besar lokasi proyek masih sepi selama enam tahun terakhir.
Namun, Jeddah Economic Company (JEC) akhirnya mengumumkan dimulainya kembali pengerjaan megaproyek tersebut, dan para pengembang memulai proses penerimaan tawaran dari kontraktor untuk penyelesaian proyek tersebut.
Baca Juga: Saudi Bangun Gedung Tertinggi Sejagad, 1 Km Menantang Langit
Sebanyak 14 perusahaan lokal dan internasional telah diundang untuk mengajukan penawaran untuk kontrak tersebut dan batas waktu yang sama telah ditetapkan pada akhir tahun ini.
JEC melakukan penilaian yang tidak memihak terhadap struktur eksisting Jeddah Tower sebelum mengeluarkan tender.
Awalnya bernama Kingdom Tower, megaproyek ini diumumkan pada tahun 2008 oleh miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal. Konstruksinya dimulai pada awal tahun 2010-an dengan Saudi Binladin Group (SBG) sebagai kontraktor dan pekerjaan arsitektur ditangani oleh perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat; Adrian Smith & Gordon Gill.
Menurut laporan Construction Week, Senin (18/9/2023), pekerjaan tiang pancang untuk menara ini dilakukan dengan terampil oleh Bauer dari Jerman.
Pada tahun 2017, sepertiga menara selesai dibangun sebelum terhenti secara misterius dan tiba-tiba. Sejauh ini baru 63 dari 252 lantai yang direncanakan telah dibangun. Meskipun SBG tidak lagi terlibat dalam proyek ini, tim konsultan yang terlibat tetap tidak berubah.