Eks Penasihat Pentagon: Perang Darat di Ukraina Mungkin Sudah Berakhir

Minggu, 17 September 2023 - 02:30 WIB
loading...
Eks Penasihat Pentagon:...
Tank Ukraina hancur dalam perang melawan Rusia. Foto/sputnik
A A A
WASHINGTON - Konflik yang sedang berlangsung di Ukraina mungkin akan memasuki fase baru di tengah kerugian besar yang diderita pasukan rezim Kiev.

Mantan penasihat senior Pentagon Kolonel Douglas Macgregor memperingatkan hal tersebut.

“Dengan ribuan korban jiwa di pihak Ukraina selama serangan balasan yang sedang berlangsung, Kiev nampaknya sangat membutuhkan tenaga manusia dan berusaha memperbaiki masalah ini dengan memaksa orang-orang yang tidak benar-benar mampu berperang di dalam negeri untuk mengenakan seragam militer dan berupaya memulangkan warga Ukraina usia militer dari luar negeri,” ujar Macgregor saat wawancara dengan ilmuwan politik Norwegia Glenn Diesen.

“Jadi menurut saya perang darat Ukraina, dengan segala maksud dan tujuannya, sedang terhenti atau bahkan mungkin sudah berakhir,” papar dia.

Namun Macgregor menekankan Kiev mungkin akan menyerang Rusia dengan senjata jarak jauh yang diperoleh dari sponsor Barat, seperti rudal Storm Shadow dan Taurus.

Sang kolonel berpendapat serangan Ukraina baru-baru ini terhadap Sevastopol adalah contohnya untuk memukul.



Dia mencatat tindakan ini bukan pertanda baik bagi Ukraina karena pada dasarnya tindakan tersebut membantu meyakinkan Moskow bahwa konflik Ukraina hanya dapat diselesaikan melalui cara militer.

Macgregor juga menyesalkan kepemimpinan Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan persenjataan lain “selain senjata nuklir” yang dapat mereka gunakan melalui Ukraina daripada mencoba menegosiasikan solusi damai terhadap konflik Ukraina dengan Rusia.

“Rusia akan senang untuk duduk dan berbicara dengan seseorang yang bersedia memeriksa posisi kita, tidak ada yang akan melakukannya,” ujar dia.

Dia menjelaskan, “Jadi inilah mengapa saya menyebut fase perang ini, bukan lagi fase perang Ukraina, sekarang adalah fase perang Biden. Dan fase perang Biden adalah serangan jarak jauh.”

Dia memperingatkan serangan jarak jauh ke wilayah Rusia tidak akan meyakinkan Rusia untuk menyetujui tuntutan AS, seperti yang diyakini para ahli strategi di Washington.

“Apapun yang terjadi, hal ini akan meyakinkan Rusia bahwa mereka harus menyerang dan menyerang secara tegas ke arah barat,” ungkap Macgregor.

Karena tidak mampu mengalahkan pasukan Rusia di medan perang, rezim di Kiev terpaksa melakukan serangan teror terhadap pusat-pusat populasi dan infrastruktur sipil di Rusia.

Meskipun sejauh ini serangan-serangan tersebut sebagian besar dilakukan dengan menggunakan drone dan persenjataan era Soviet, serta dengan mengirimkan tim teroris Ukraina melintasi perbatasan, kemungkinan besar Kiev juga akan mulai secara aktif menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan oleh negaranya untuk tujuan tersebut dari sponsor NATO.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2049 seconds (0.1#10.140)