Kartun Hamster Jepang Jadi Simbol Protes Pemuda Thailand
loading...
A
A
A
BANGKOK - Gerakan pro-demokrasi Thailand menggunakan kartun Jepang , Hamtaro, sebagai cara kreatif untuk mendapat dukungan dari para pemuda di penjuru negeri.
Para pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa Thailand berunjuk rasa hampir setiap hari selama dua pekan terakhir untuk menuntut pembubaran parlemen, dihentikannya pelecehan pada para pengkritik pemerintah, dan perubahan konstitusi yang mempertahankan pengaruh militer dalam sistem politik.
Pekan lalu, tiga demonstran menggelar aksi bertema Hamtaro. Para demonstran berlari mengitari tempat-tempat publik secara melingkar, seperti roda hamster, sambil menyanyi lagu Hamtaro yang sudah diubah.
Dalam lagu itu demonstran menyebut pemerintah menghamburkan uang pajak dan menuntut Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha membubarkan parlemen.
“Kartun Hamtaro ditayangkan di televisi setiap pagi, jadi ini terhubung dengan kita secara mudah,” ujar Pumiwat Rangkasiwit, 20, aktivis mahasiswa dari kelompok New Life Network.
Para mahasiswa dan pelajar juga menggunakan media sosial untuk menemukan cara baru berunjuk rasa, melalui tagar #Ideaformob.
Para pemuda juga merencanakan tema lain untuk protes termasuk karakter kartun Jepang Naruto dan Harry Potter. (Baca Juga: Yunani Pesan 50 Drone Turki Meski Kedua Negara Tegang)
“Para pemuda tumbuh dengan karakter budaya populer ini dan mereka membantu menambah dimensi baru pada gerakan kami, membuatnya dapat terkait dan mudah berkomunikasi dengan para pemuda,” ujar Jutatip Sirikhan, 21, presiden Persatuan Pelajar Thailand. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)
Aktivis Chutimon Kritsanapanee, 21, dari Universitas Kasetsart di Bangkok menyatakan, “Beberapa orang mungkin tidak dapat terkait tapi hal utama ialah kami ingin mengatakan pada orang lain tentang kegagalan pemerintahan ini melalui berbagai cara.” (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
Para pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa Thailand berunjuk rasa hampir setiap hari selama dua pekan terakhir untuk menuntut pembubaran parlemen, dihentikannya pelecehan pada para pengkritik pemerintah, dan perubahan konstitusi yang mempertahankan pengaruh militer dalam sistem politik.
Pekan lalu, tiga demonstran menggelar aksi bertema Hamtaro. Para demonstran berlari mengitari tempat-tempat publik secara melingkar, seperti roda hamster, sambil menyanyi lagu Hamtaro yang sudah diubah.
Dalam lagu itu demonstran menyebut pemerintah menghamburkan uang pajak dan menuntut Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha membubarkan parlemen.
“Kartun Hamtaro ditayangkan di televisi setiap pagi, jadi ini terhubung dengan kita secara mudah,” ujar Pumiwat Rangkasiwit, 20, aktivis mahasiswa dari kelompok New Life Network.
Para mahasiswa dan pelajar juga menggunakan media sosial untuk menemukan cara baru berunjuk rasa, melalui tagar #Ideaformob.
Para pemuda juga merencanakan tema lain untuk protes termasuk karakter kartun Jepang Naruto dan Harry Potter. (Baca Juga: Yunani Pesan 50 Drone Turki Meski Kedua Negara Tegang)
“Para pemuda tumbuh dengan karakter budaya populer ini dan mereka membantu menambah dimensi baru pada gerakan kami, membuatnya dapat terkait dan mudah berkomunikasi dengan para pemuda,” ujar Jutatip Sirikhan, 21, presiden Persatuan Pelajar Thailand. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)
Aktivis Chutimon Kritsanapanee, 21, dari Universitas Kasetsart di Bangkok menyatakan, “Beberapa orang mungkin tidak dapat terkait tapi hal utama ialah kami ingin mengatakan pada orang lain tentang kegagalan pemerintahan ini melalui berbagai cara.” (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
(sya)