Gedung Putih Akui Lebih dari Rp1.535 Triliun Bantuan untuk Ukraina, Utang AS Menggila
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan mengonfirmasi lebih dari USD100 miliar (Rp1.535 triliun) bantuan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina sejak serangan militer Rusia dimulai pada Februari 2022.
Pengakuan itu mendorong seorang anggota parlemen menyerukan diakhirinya “lubang uang” tersebut.
“Menanggapi permintaan dari Senat Partai Republik yang terlambat tujuh bulan untuk memperhitungkan bantuan AS ke Ukraina, Gedung Putih menyerahkan spreadsheet yang merinci hampir USD101,2 miliar bantuan yang telah dikirim ke Kiev atau berkomitmen,” ungkap laporan Fox News pada Selasa (12/9/2023).
Tak hanya itu, Pemerintah mempunyai rencana tambahan belanja Ukraina sebesar USD9,8 miliar, serta bantuan baru senilai USD24 miliar yang diminta Biden dari Kongres bulan lalu.
“Kita harus berhenti memasukkan uang ke dalam lubang uang Ukraina,” ujar Senator J.D. Vance (R-Ohio) sebagai reaksi atas pengungkapan yang terlambat.
Vance dan puluhan anggota parlemen Partai Republik lainnya meminta informasi pengeluaran Ukraina pada Januari dan menetapkan batas waktu tanggal 7 Februari untuk memberikan tanggapan.
Shalanda Young, direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, membela pengeluaran besar-besaran tersebut dalam surat kepada anggota parlemen.
“Dukungan ini sangat penting bagi keberhasilan Ukraina di medan perang, serta kemampuan rakyatnya untuk bertahan dalam kondisi yang sulit,” ujar dia.
“Biden telah menegaskan bahwa AS tidak akan goyah dalam komitmen kami terhadap rakyat Ukraina saat mereka memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan mereka,” papar Young.
Mantan Presiden Donald Trump, yang terpilih sebagai kandidat utama Partai Republik untuk mencalonkan diri melawan Biden pada pemilu 2024, telah berjanji mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam dengan memaksa para pemimpin kedua negara ke meja perundingan.
Utang nasional AS telah membengkak hingga hampir USD33 triliun dari USD28,4 triliun sejak Biden menjabat pada Januari 2021.
Washington sejauh ini merupakan donor terbesar bagi Ukraina dan memimpin kampanye sanksi internasional untuk menghukum Rusia atas konflik tersebut.
Pada awal musim panas ini, total bantuan Barat ke Ukraina berjumlah 165 miliar euro (USD177 miliar) menurut perkiraan Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia.
Anggota parlemen AS sejauh ini telah menyetujui bantuan sebesar USD113 miliar untuk Ukraina.
Pengakuan itu mendorong seorang anggota parlemen menyerukan diakhirinya “lubang uang” tersebut.
“Menanggapi permintaan dari Senat Partai Republik yang terlambat tujuh bulan untuk memperhitungkan bantuan AS ke Ukraina, Gedung Putih menyerahkan spreadsheet yang merinci hampir USD101,2 miliar bantuan yang telah dikirim ke Kiev atau berkomitmen,” ungkap laporan Fox News pada Selasa (12/9/2023).
Tak hanya itu, Pemerintah mempunyai rencana tambahan belanja Ukraina sebesar USD9,8 miliar, serta bantuan baru senilai USD24 miliar yang diminta Biden dari Kongres bulan lalu.
“Kita harus berhenti memasukkan uang ke dalam lubang uang Ukraina,” ujar Senator J.D. Vance (R-Ohio) sebagai reaksi atas pengungkapan yang terlambat.
Vance dan puluhan anggota parlemen Partai Republik lainnya meminta informasi pengeluaran Ukraina pada Januari dan menetapkan batas waktu tanggal 7 Februari untuk memberikan tanggapan.
Baca Juga
Shalanda Young, direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, membela pengeluaran besar-besaran tersebut dalam surat kepada anggota parlemen.
“Dukungan ini sangat penting bagi keberhasilan Ukraina di medan perang, serta kemampuan rakyatnya untuk bertahan dalam kondisi yang sulit,” ujar dia.
“Biden telah menegaskan bahwa AS tidak akan goyah dalam komitmen kami terhadap rakyat Ukraina saat mereka memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan mereka,” papar Young.
Mantan Presiden Donald Trump, yang terpilih sebagai kandidat utama Partai Republik untuk mencalonkan diri melawan Biden pada pemilu 2024, telah berjanji mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam dengan memaksa para pemimpin kedua negara ke meja perundingan.
Utang nasional AS telah membengkak hingga hampir USD33 triliun dari USD28,4 triliun sejak Biden menjabat pada Januari 2021.
Washington sejauh ini merupakan donor terbesar bagi Ukraina dan memimpin kampanye sanksi internasional untuk menghukum Rusia atas konflik tersebut.
Pada awal musim panas ini, total bantuan Barat ke Ukraina berjumlah 165 miliar euro (USD177 miliar) menurut perkiraan Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia.
Anggota parlemen AS sejauh ini telah menyetujui bantuan sebesar USD113 miliar untuk Ukraina.
(sya)