2 Korban Berhasil Diidentifikasi Jelang 22 Tahun Peringatan Tragedi WTC
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat kota New York, Amerika Serikat (AS) , berhasil mengidentifikasi dua korban lagi serangan teror 11 September di World Trade Center (WTC), hanya beberapa hari sebelum peringatan 22 tahun serangan tersebut.
Menurut rilis berita dari kantor Wali Kota New York, korban pria dan wanita yang teridentifikasi tersebut merupakan korban ke-1.648 dan ke-1.649 yang diidentifikasi oleh Kantor Kepala Pemeriksa Medis.
"Keduanya diidentifikasi melalui tes DNA lanjutan pada jenazah mereka," bunyi rilis tersebut seperti dikutip dari CNN, Minggu (10/9/2023).
Kantor Wali Kota New York mengatakan bahwa mereka menyembunyikan nama kedua korban baru tersebut atas permintaan keluarga.
"Ini adalah identifikasi pertama sejak September 2021," menurut rilis itu.
Menurut rilis tersebut, korban pria diidentifikasi melalui tes DNA dari jenazah yang ditemukan pada tahun 2001 dan yang wanita melalui tes DNA dari jenazah yang ditemukan pada tahun 2001, 2006, dan 2013.
"Teknik yang digunakan untuk melakukan identifikasi ini lebih dari dua dekade lalu termasuk teknologi pengurutan generasi berikutnya yang baru diadopsi – lebih sensitif dan cepat dibandingkan teknik DNA konvensional – yang telah digunakan oleh militer AS untuk mengidentifikasi sisa-sisa jasad anggota militer Amerika yang hilang,” terang rilis berita itu.
Meskipun ada kemajuan dalam teknologi DNA, sekitar 40% korban atau sekitar 1.100 orang yang diperkirakan tewas dalam bencana tersebut, masih belum teridentifikasi.
Sebanyak 2.753 orang dilaporkan hilang di Manhattan setelah serangan terhadap WTC. Sertifikat kematian telah dikeluarkan untuk seluruh 2.753 orang, meskipun upaya untuk mencocokkan nama korban dengan sisa-sisa jasad dari situs tersebut terus berlanjut.
Dalam siaran persnya, kepala pemeriksa medis Jason Graham menyebut upaya yang sedang berlangsung ini sebagai penyelidikan forensik terbesar dan paling kompleks dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
“Kedua identifikasi baru ini terus memenuhi janji khidmat yang dibuat OCME untuk mengembalikan jenazah korban World Trade Center kepada orang yang mereka cintai,” lanjutnya.
Wali Kota New York Eric Adams dalam pengumumannya mencatat bahwa keluarga korban terus berduka.
“Saat kami bersiap untuk memperingati peringatan 11 September, pikiran kami tertuju pada mereka yang hilang pada pagi yang mengerikan itu dan keluarga mereka yang terus hidup setiap hari dalam kepedihan karena kehilangan orang yang kami cintai,” katanya.
“Kami berharap identifikasi baru ini dapat memberikan kenyamanan bagi keluarga para korban, dan upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh Kantor Kepala Pemeriksa Medis membuktikan komitmen teguh kota tersebut untuk menyatukan kembali semua korban World Trade Center dengan orang yang mereka cintai,” tukasnya.
Menurut rilis berita dari kantor Wali Kota New York, korban pria dan wanita yang teridentifikasi tersebut merupakan korban ke-1.648 dan ke-1.649 yang diidentifikasi oleh Kantor Kepala Pemeriksa Medis.
"Keduanya diidentifikasi melalui tes DNA lanjutan pada jenazah mereka," bunyi rilis tersebut seperti dikutip dari CNN, Minggu (10/9/2023).
Kantor Wali Kota New York mengatakan bahwa mereka menyembunyikan nama kedua korban baru tersebut atas permintaan keluarga.
"Ini adalah identifikasi pertama sejak September 2021," menurut rilis itu.
Menurut rilis tersebut, korban pria diidentifikasi melalui tes DNA dari jenazah yang ditemukan pada tahun 2001 dan yang wanita melalui tes DNA dari jenazah yang ditemukan pada tahun 2001, 2006, dan 2013.
"Teknik yang digunakan untuk melakukan identifikasi ini lebih dari dua dekade lalu termasuk teknologi pengurutan generasi berikutnya yang baru diadopsi – lebih sensitif dan cepat dibandingkan teknik DNA konvensional – yang telah digunakan oleh militer AS untuk mengidentifikasi sisa-sisa jasad anggota militer Amerika yang hilang,” terang rilis berita itu.
Meskipun ada kemajuan dalam teknologi DNA, sekitar 40% korban atau sekitar 1.100 orang yang diperkirakan tewas dalam bencana tersebut, masih belum teridentifikasi.
Sebanyak 2.753 orang dilaporkan hilang di Manhattan setelah serangan terhadap WTC. Sertifikat kematian telah dikeluarkan untuk seluruh 2.753 orang, meskipun upaya untuk mencocokkan nama korban dengan sisa-sisa jasad dari situs tersebut terus berlanjut.
Dalam siaran persnya, kepala pemeriksa medis Jason Graham menyebut upaya yang sedang berlangsung ini sebagai penyelidikan forensik terbesar dan paling kompleks dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
“Kedua identifikasi baru ini terus memenuhi janji khidmat yang dibuat OCME untuk mengembalikan jenazah korban World Trade Center kepada orang yang mereka cintai,” lanjutnya.
Wali Kota New York Eric Adams dalam pengumumannya mencatat bahwa keluarga korban terus berduka.
“Saat kami bersiap untuk memperingati peringatan 11 September, pikiran kami tertuju pada mereka yang hilang pada pagi yang mengerikan itu dan keluarga mereka yang terus hidup setiap hari dalam kepedihan karena kehilangan orang yang kami cintai,” katanya.
“Kami berharap identifikasi baru ini dapat memberikan kenyamanan bagi keluarga para korban, dan upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh Kantor Kepala Pemeriksa Medis membuktikan komitmen teguh kota tersebut untuk menyatukan kembali semua korban World Trade Center dengan orang yang mereka cintai,” tukasnya.
(ian)