Kekuatan Militer Thailand, Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Tidak Pernah Dijajah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Militer Thailand menjadi salah satu yang terkuat di Asia Tenggara. Menurut pemeringkatan Global Fire Power (GFP), Negeri Gajah Putih berada di urutan ketiga di bawah Indonesia dan Vietnam.
Thailand merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Wilayahnya berbagi perbatasan dengan Myanmar dan Laos di utara, Laos dan Kamboja di timur, Malaysia di selatan, serta Laut Andaman di bagian barat.
Thailand memiliki ibu kota negara dan wilayah terbesar di Bangkok. Pada sektor militernya, negara ini juga memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Baru-baru ini, militer Thailand dikabarkan segera mengadakan latihan angkatan laut gabungan dengan China. Mengutip Global Times, Kamis (7/9/2023), hal ini menjadi langkah lanjutan setelah sebelumnya latihan bersama juga dilakukan masing-masing angkatan darat kedua negara itu.
Para ahli menyebut bahwa latihan militer gabungan ini dapat mendorong kerja sama sektor pertahanan kedua negara. Contohnya adalah terkait persetujuan kepala angkatan laut Bangkok tentang penggunaan mesin Beijing dalam kesepakatan kapal selam Thailand-China.
The Royal Thai Armed Forces (RTARF) bertugas melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah Thailand. Mengutip laman The Cove, mereka juga menjaga monarki Thailand dari segala bentuk ancaman, baik domestik maupun pengaruh luar.
Angkatan Bersenjata Thailand memiliki beberapa elemen berbeda yang tersebar masing-masing di matra darat, laut, udara, dan lainnya. Lebih lanjut, mereka juga memiliki berbagai senjata yang dipasok oleh negara asing.
Menurut konstitusi kerajaan, bertugas di angkatan bersenjata adalah tugas nasional seluruh warga negara. Thailand memperkenalkan wajib militer sejak 1905. Ketentuannya adalah pria berusia 21 ke atas.
Namun, terdapat fakta unik dalam penetapan wajib militer ini. Jika warga Thailand menolak jadi sukarelawan, mereka bisa menggunakan sistem lotre atau undian. Kartu warna hitam untuk pengecualian atau bebas, sedangkan warna merah berarti harus mengikuti wajib militer.
Pada pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2023, Thailand berada di peringkat 24 dari 145 negara yang turut mendapat pemeringkatan. Mereka memiliki skor indeks 0,3788.
Thailand diperkirakan memiliki total populasi mencapai 69,6 juta lebih. Dari angka tersebut, mereka memiliki 350.000 personel aktif. Selain itu, Negeri Gajah Putih juga mempunyai 100.000 personel cadangan serta 6.000 pasukan paramiliter.
Beralih ke persenjataan, angkatan darat Thailand memiliki 587 tank, 39.808 kendaraan lapis baja, hingga 50 self-propelled artillery. Tak hanya itu, mereka masih mempunyai 256 towed-artillery serta 22 rocket artillery.
Pada angkatan lautnya, Thailand memiliki 7 kapal fregat, 6 korvet, 49 kapal patroli, 1 pengangkut helikopter, serta 5 mine warfare. Kemudian, angkatan udara mempunyai 73 jet tempur, 18 pesawat penyerang, 145 pesawat latih, 50 pesawat angkut, 20 pesawat misi khusus, 182 helikopter, dan 7 helikopter serang.
Terlepas dari kekuatan para prajurit dan persenjataan, militer Thailand juga diketahui memiliki pengaruh terhadap pemerintahan. Sejarah bahkan mencatat beberapa kali pihak militer melakukan kudeta dengan berbagai alasan.
Thailand merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Wilayahnya berbagi perbatasan dengan Myanmar dan Laos di utara, Laos dan Kamboja di timur, Malaysia di selatan, serta Laut Andaman di bagian barat.
Thailand memiliki ibu kota negara dan wilayah terbesar di Bangkok. Pada sektor militernya, negara ini juga memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Baru-baru ini, militer Thailand dikabarkan segera mengadakan latihan angkatan laut gabungan dengan China. Mengutip Global Times, Kamis (7/9/2023), hal ini menjadi langkah lanjutan setelah sebelumnya latihan bersama juga dilakukan masing-masing angkatan darat kedua negara itu.
Para ahli menyebut bahwa latihan militer gabungan ini dapat mendorong kerja sama sektor pertahanan kedua negara. Contohnya adalah terkait persetujuan kepala angkatan laut Bangkok tentang penggunaan mesin Beijing dalam kesepakatan kapal selam Thailand-China.
Kekuatan Militer Thailand
The Royal Thai Armed Forces (RTARF) bertugas melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah Thailand. Mengutip laman The Cove, mereka juga menjaga monarki Thailand dari segala bentuk ancaman, baik domestik maupun pengaruh luar.
Angkatan Bersenjata Thailand memiliki beberapa elemen berbeda yang tersebar masing-masing di matra darat, laut, udara, dan lainnya. Lebih lanjut, mereka juga memiliki berbagai senjata yang dipasok oleh negara asing.
Menurut konstitusi kerajaan, bertugas di angkatan bersenjata adalah tugas nasional seluruh warga negara. Thailand memperkenalkan wajib militer sejak 1905. Ketentuannya adalah pria berusia 21 ke atas.
Namun, terdapat fakta unik dalam penetapan wajib militer ini. Jika warga Thailand menolak jadi sukarelawan, mereka bisa menggunakan sistem lotre atau undian. Kartu warna hitam untuk pengecualian atau bebas, sedangkan warna merah berarti harus mengikuti wajib militer.
Pada pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2023, Thailand berada di peringkat 24 dari 145 negara yang turut mendapat pemeringkatan. Mereka memiliki skor indeks 0,3788.
Thailand diperkirakan memiliki total populasi mencapai 69,6 juta lebih. Dari angka tersebut, mereka memiliki 350.000 personel aktif. Selain itu, Negeri Gajah Putih juga mempunyai 100.000 personel cadangan serta 6.000 pasukan paramiliter.
Beralih ke persenjataan, angkatan darat Thailand memiliki 587 tank, 39.808 kendaraan lapis baja, hingga 50 self-propelled artillery. Tak hanya itu, mereka masih mempunyai 256 towed-artillery serta 22 rocket artillery.
Pada angkatan lautnya, Thailand memiliki 7 kapal fregat, 6 korvet, 49 kapal patroli, 1 pengangkut helikopter, serta 5 mine warfare. Kemudian, angkatan udara mempunyai 73 jet tempur, 18 pesawat penyerang, 145 pesawat latih, 50 pesawat angkut, 20 pesawat misi khusus, 182 helikopter, dan 7 helikopter serang.
Terlepas dari kekuatan para prajurit dan persenjataan, militer Thailand juga diketahui memiliki pengaruh terhadap pemerintahan. Sejarah bahkan mencatat beberapa kali pihak militer melakukan kudeta dengan berbagai alasan.
(ian)