Mengapa Mossad Kerap Gagal Menyabotase Industri Pertahanan Iran? Berikut 5 Alasannya
loading...
A
A
A
Pejabat Israel menolak mengomentari tuduhan tersebut.
Televisi Iran menyertai komentar para pejabat Kementerian Pertahanan dengan rekaman konektor melingkar berdensitas tinggi yang kokoh, berkelas militer, yang tampaknya digunakan untuk memasang komponen seperti komputer pemandu dan perangkat elektronik lainnya ke senjata.
Rekaman tersebut menunjukkan bahwa konektor tersebut dapat diledakkan sesuka hati, yang jika dilakukan selama penerbangan drone atau rudal akan mengakibatkan proyektil terbang keluar jalur dan gagal mencapai targetnya.
Foto/Reuters
Israel dan Iran telah terlibat satu sama lain dalam perang rahasia yang telah berlangsung selama puluhan tahun melalui serangan sabotase, spionase, dan pembunuhan sejak tahun 1980an. Pada tahun 2000-an, Mossad dan agen intelijen Eropa berhasil menginfeksi sistem yang terkait dengan program nuklir damai Iran, yang telah lama diklaim Tel Aviv (tetapi tidak pernah terbukti) memiliki tujuan militer, dengan virus yang dikenal sebagai Stuxnet.
Ancaman sabotase asing yang terus-menerus telah memainkan peran besar dalam upaya Iran untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri yang sangat maju, termasuk peralatan elektronik pertahanan dalam negeri. Bulan lalu, juru bicara industri pertahanan Iran mengungkapkan bahwa industri militer dalam negeri kini menyumbang sekitar 90 persen kebutuhan pertahanan negara.
Foto/Reuters
Talaei-Nik mengindikasikan bahwa pengadaan komponen dan bahan mentah yang berasal dari dalam negeri Iran lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Seiring dengan peralihan ke suku cadang dalam negeri, program lokalisasi komprehensif telah dilaksanakan, termasuk pembangunan laboratorium teknis di mana semua komponen buatan luar negeri dapat diperiksa secara cermat untuk mengetahui apakah ada virus, bug, atau peralatan yang rusak.
Televisi Iran menyertai komentar para pejabat Kementerian Pertahanan dengan rekaman konektor melingkar berdensitas tinggi yang kokoh, berkelas militer, yang tampaknya digunakan untuk memasang komponen seperti komputer pemandu dan perangkat elektronik lainnya ke senjata.
Rekaman tersebut menunjukkan bahwa konektor tersebut dapat diledakkan sesuka hati, yang jika dilakukan selama penerbangan drone atau rudal akan mengakibatkan proyektil terbang keluar jalur dan gagal mencapai targetnya.
4. Saling Sabotase sejak 1980-an
Foto/Reuters
Israel dan Iran telah terlibat satu sama lain dalam perang rahasia yang telah berlangsung selama puluhan tahun melalui serangan sabotase, spionase, dan pembunuhan sejak tahun 1980an. Pada tahun 2000-an, Mossad dan agen intelijen Eropa berhasil menginfeksi sistem yang terkait dengan program nuklir damai Iran, yang telah lama diklaim Tel Aviv (tetapi tidak pernah terbukti) memiliki tujuan militer, dengan virus yang dikenal sebagai Stuxnet.
Ancaman sabotase asing yang terus-menerus telah memainkan peran besar dalam upaya Iran untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri yang sangat maju, termasuk peralatan elektronik pertahanan dalam negeri. Bulan lalu, juru bicara industri pertahanan Iran mengungkapkan bahwa industri militer dalam negeri kini menyumbang sekitar 90 persen kebutuhan pertahanan negara.
5. Mengandalkan Komponen Lokal
Foto/Reuters
Talaei-Nik mengindikasikan bahwa pengadaan komponen dan bahan mentah yang berasal dari dalam negeri Iran lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Seiring dengan peralihan ke suku cadang dalam negeri, program lokalisasi komprehensif telah dilaksanakan, termasuk pembangunan laboratorium teknis di mana semua komponen buatan luar negeri dapat diperiksa secara cermat untuk mengetahui apakah ada virus, bug, atau peralatan yang rusak.
(ahm)