Lebanon Tangkap 2 Warga Rusia yang Dicurigai Jadi Mata-mata Israel

Selasa, 29 Agustus 2023 - 05:30 WIB
loading...
Lebanon Tangkap 2 Warga...
Israel dan Hizbullah mengalami hasil imbang dalam perang selama sebulan di Lebanon pada 2006. Foto/REUTERS
A A A
BEIRUT - Dua warga negara Rusia yang baru-baru ini ditahan di Beirut karena dicurigai menjadi mata-mata Israel telah dirujuk ke hakim investigasi militer yang mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi mereka.

Dua pejabat Kehakiman Lebanon mengatakan hal itu pada Senin (28/8/2023).

“Kedua warga Rusia itu ditahan beberapa minggu lalu di Beirut ketika mereka meninggalkan negara itu melalui Bandara Internasional Rafik Hariri di ibu kota,” ungkap para pejabat.

Kedua pejabat pengadilan tersebut berbicara dengan syarat anonimitas sesuai dengan peraturan.

Kepala Direktorat Keamanan Umum Lebanon Mayjen Elias Baisari mengumumkan pada Jumat bahwa dua orang asing ditahan ketika meninggalkan Lebanon melalui bandara, menggambarkan mereka sebagai “bagian dari jaringan mata-mata Israel.”

Dia tidak memberikan identitas mereka atau mengatakan kapan mereka ditahan.

Sputnik News Rusia pada Sabtu mengutip “sumber kedutaan Rusia” yang mengatakan konsulat Rusia sedang mencoba menghubungi para tahanan untuk mengetahui mengapa mereka ditahan.



Kedutaan Besar Rusia di Beirut menolak berkomentar ketika dihubungi The Associated Press dan menambahkan laporan Sputnik News akurat.

Para pejabat mengatakan hakim investigasi di pengadilan militer, Fadi Sawwan, menginterogasi keduanya dan mendakwa mereka dengan “kejahatan dalam menghadapi musuh Israel dengan memberikan informasi keamanan yang membahayakan keamanan Lebanon.”

Dia merujuk mereka ke hakim lain untuk melanjutkan penyelidikan.

Warga negara Lebanon atau Arab yang dituduh menjadi mata-mata Israel dapat menghadapi hukuman mati di Lebanon. Warga negara lain mendapat hukuman yang berat.

Harian Lebanon Al-Akhbar menyebutkan kedua warga Rusia tersebut merupakan sepasang suami istri yang direkrut dinas intelijen Israel untuk pergi ke Lebanon dan mengumpulkan informasi serta mengambil foto fasilitas milik kelompok militan Hizbullah.

Lebanon dan Israel secara resmi telah berperang sejak berdirinya Israel pada tahun 1948.

Israel dan Hizbullah mengalami hasil imbang dalam perang selama sebulan di Lebanon pada tahun 2006.

Hizbullah di masa lalu mengklaim telah menjatuhkan drone Israel, dan militer Israel juga pernah mengatakan di masa lalu bahwa mereka telah menembak jatuh drone Hizbullah.

Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman langsung yang paling serius, dan memperkirakan mereka memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang ditujukan ke Israel.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1010 seconds (0.1#10.140)