Gunakan Senapan Berlogo Nazi, Seorang Pria Tembak 3 Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat

Minggu, 27 Agustus 2023 - 15:17 WIB
loading...
Gunakan Senapan Berlogo Nazi, Seorang Pria Tembak 3 Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat
Penembakan bermotif rasis kerap terjadi di Amerika Serikat. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Seorang pria kulit putih bersenjatakan senapan serbu dan pistol membunuh tiga orang kulit hitam di toko Dollar General di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat pada Sabtu (26/8/2023). Pelaku penembakan juga mengakhiri hidupnya.

"Penembakan ini bermotif rasial, dan dia membenci orang kulit hitam," kata Sheriff Jacksonville T.K. Waters, dilansir Reuters.

Tersangka, yang digambarkan Waters sebagai pria kulit putih yang mengenakan rompi taktis, tidak disebutkan namanya. Waters mengatakan ketiga korban – dua pria dan seorang wanita – adalah warga kulit hitam.

Waters mengatakan pihak berwenang yakin penembak tersebut bertindak sendirian, dan sebelum penembakan ia telah menulis "beberapa manifesto" untuk media, orang tuanya, dan penegak hukum yang merinci kebenciannya terhadap orang kulit hitam.

Waters menggambarkan senjatanya sebagai Glock dan senapan "gaya AR-15", dengan swastika di atasnya, mengacu pada senjata panjang semi-otomatis ringan yang sering digunakan dalam penembakan massal.

“Kebencian yang memotivasi pembunuhan besar-besaran oleh penembak menambah lapisan kesedihan,” kata Waters.



Dia mengatakan penembaknya terlihat di sebuah perguruan tinggi lokal yang bersejarah bagi Kulit Hitam, Universitas Edward Waters, di mana dia mengenakan rompi dan masker sebelum pergi ke cabang lokal Dollar General, sebuah jaringan diskon dengan toko-toko di seluruh Amerika Serikat.

Sherri Onks, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI Jacksonville, mengatakan pejabat federal telah membuka penyelidikan hak-hak sipil dan akan menganggap insiden tersebut sebagai kejahatan rasial.

“Kejahatan kebencian selalu dan akan selalu menjadi prioritas utama FBI karena kejahatan tersebut tidak hanya menyerang korban, namun juga dimaksudkan untuk mengancam dan mengintimidasi seluruh komunitas,” kata Onks.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)