Jerman Akui Kegagalan Intelijen dalam Konflik Ukraina

Jum'at, 25 Agustus 2023 - 17:32 WIB
loading...
Jerman Akui Kegagalan Intelijen dalam Konflik Ukraina
Jerman akui kegagalan intelijen dalam konflik di Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
BERLIN - Tidak seperti badan keamanan Barat lainnya, Badan Intelijen Luar Negeri Jerman (BND) telah berulang kali salah menilai perkembangan konflik Rusia dengan Ukraina. Hal itu diungkapkan Wakil Kanselir Robert Habeck kepada jurnalis Stephan Lamby dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis waktu setempat.

Habeck mengungkapkan mata-mata Jerman pertama kali gagal menilai dengan tepat risiko konfrontasi militer langsung yang terjadi antara kedua negara tetangga tersebut sesaat sebelum dimulainya operasi Rusia pada Februari 2022. Badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah memperingatkan “dengan sangat keras” tentang ancaman potensi konflik pada saat itu.

“Dinas lain mengatakan: ini adalah sebuah latihan, hal terburuk tidak akan terjadi,” katanya, seraya menambahkan bahwa, pada akhirnya, hal terburuk memang terjadi seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (25/8/2023).

Ketika ditanya apakah yang dimaksudnya adalah intelijen Jerman ketika berbicara tentang “dinas lain”, Habeck, yang juga menjabat menteri perekonomian Jerman, menjawab: “ya.”



Lamby mengatakan dia melakukan wawancara pada tanggal 23 Juni. Pada bulan April, Wakil Kanselir mengatakan kepada wartawan bahwa BND juga membuat kesalahan penilaian yang serius segera setelah dimulainya konflik dengan menyatakan bahwa dalam 48 jam Presiden Rusia Vladimir Putin akan menduduki seluruh Ukraina, kata sang menteri, seraya menyatakan bahwa hal ini tidak terjadi. Alhasil, Berlin baru memutuskan memberikan bantuan militer ke Kiev dua hari setelah konflik pecah.

BND telah berulang kali menghadapi tuduhan ketidakmampuan di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev. Pada bulan Februari 2022, media Jerman melaporkan bahwa dinas tersebut tidak menyadari potensi ancaman konflik sehingga pimpinannya, Bruno Kahl, melakukan perjalanan ke Kiev tak lama sebelum dimulainya operasi Moskow.

Kepala mata-mata tersebut kemudian gagal melakukan evakuasi tepat waktu bersama diplomat dan agen intelijen Jerman lainnya, sehingga mendorong BND mengirimkan tim agen untuk menjemput bos mereka. Kahl akhirnya dibawa ke Polandia dengan konvoi kendaraan saat konflik sedang berlangsung.

Pada awal Juli, media Jerman juga melaporkan bahwa BND gagal segera memberi tahu pemerintah tentang pemberontakan di Rusia yang terjadi pada akhir Juni. Pada saat itu, Kanselir Olaf Scholz mengatakan kepada wartawan bahwa mata-mata Jerman “tidak mengetahui sebelumnya” tentang rencana perusahaan militer swasta Rusia Wagner Group dan hanya melaporkan apa yang dapat diamati.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1613 seconds (0.1#10.140)