PM Baru Thailand Akan Obati Luka Lama Akibat Kudeta Para Jenderal

Kamis, 24 Agustus 2023 - 23:57 WIB
loading...
PM Baru Thailand Akan...
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berjanji akan berdamai dengan militer yang pernah mengkudeta. Foto/Reuters
A A A
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Kamis membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya yang menggulingkan pemerintahan terakhir partainya, saat ia bersiap untuk memilih kabinet dari aliansi 11 partai yang terdiri dari saingan berat.

Srettha lolos melalui pemungutan suara di parlemen untuk menjadi perdana menteri pada Selasa dan akan memimpin koalisi rumit yang mencakup partai-partai yang didukung oleh militer royalis yang telah berulang kali melakukan manuver melawan Partai Pheu Thai yang dipimpinnya.

Pertemuannya dengan mantan perdana menteri dan mantan panglima militer Prayuth Chan-ocha menggarisbawahi rapuhnya politik Thailand, dengan Prayuth sebagai arsitek kudeta tahun 2014 terhadap pemerintahan terakhir Pheu Thai. Prayuth menjabat selama sembilan tahun.

"Perpecahan yang ada akan sulit diatasi. Satu pembicaraan tidak akan menyelesaikannya. Ini akan memakan waktu," kata Srettha, yang mengenakan dasi kuning, warna yang diasosiasikan dengan monarki.

“Saya memahami niatnya, bahwa dia ingin mengatasi perpecahan dan dia peduli terhadap negaranya.”

Baca Juga: 17 Tahun di Pengasingan, Mantan PM Thaksin Akhirnya Kembali ke Thailand

Ketika ditanya oleh wartawan apa nasihat yang diberikan Prayuth, dia berkata, “agar saya tetap tenang, bersabar dan melindungi bangsa dan monarki.”

Taipan real estate Srettha terjun ke dunia politik beberapa bulan lalu dan tidak memiliki pengalaman di pemerintahan.

Spekulasi tersebar luas bahwa pendakiannya yang mulus ke jabatan puncak merupakan bagian dari kesepakatan rahasia antara elite yang bertikai di Thailand, termasuk kepulangan dramatis tokoh miliarder Pheu Thai, Thaksin Shinawatra, pada Selasa, setelah 15 tahun mengasingkan diri.

Thaksin, 74 tahun, dirawat di rumah sakit karena tekanan darah tinggi pada malam pertamanya di penjara, di mana ia menjalani hukuman delapan tahun penjara karena penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Profil Benazir Bhutto,...
Profil Benazir Bhutto, PM Wanita Pertama Pakistan yang Tewas Dibom dan Diterjang Peluru
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Partainya PM Lawrence...
Partainya PM Lawrence Wong Menang Telak Pemilu Singapura
Drama Perseteruan Klan...
Drama Perseteruan Klan Miliarder Kwek Guncang Singapura, Berikut 3 Faktanya
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
Prestasi Membanggakan...
Prestasi Membanggakan Pelajar Indonesia di Asia Youth International Model United Nations 17th Bangkok
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Penyidik KPK Rossa Purbo...
Penyidik KPK Rossa Purbo Akui Tidak Ada Perintah Langsung Hasto Menghalangi Penyidikan di PTIK
Apa Hukum Vasektomi...
Apa Hukum Vasektomi dalam Islam? Ini Penjelasannya
Bisnis PGE Tetap Solid,...
Bisnis PGE Tetap Solid, Bukti Panas Bumi Punya Prospek Menjanjikan di Indonesia
Berita Terkini
Serangan Balasan Pakistan...
Serangan Balasan Pakistan Gempur Lokasi Penyimpanan Rudal India
Perang Menggila, India...
Perang Menggila, India Serang 3 Pangkalan Udara Pakistan
BREAKING NEWS! Pakistan...
BREAKING NEWS! Pakistan Balas Serangan India, Luncurkan Operasi Bunyan Marsoos
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Infografis
Pelabuhan Eilat Israel...
Pelabuhan Eilat Israel Akan PHK Besar-besaran akibat Serangan Houthi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved