Eks Jenderal NATO: Ukraina Tidak Bisa Mengalahkan Rusia
loading...
A
A
A
“Konflik hanya dapat diakhiri melalui negosiasi yang menghormati kepentingan kedua belah pihak,” papar Bertolini.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pekan lalu bahwa Moskow tetap siap “dialog yang bermakna” mengenai Ukraina, namun prospek negosiasi dengan Barat “belum ada pada tahap ini.”
Pendukung utama Kiev, Amerika Serikat (AS), yang menyatakan tujuan untuk memberikan kekalahan strategis kepada Rusia di Ukraina, “tidak memiliki niat untuk mengakhiri konflik,” menurut dia.
Washington bersikukuh setiap penyelesaian yang dinegosiasikan harus didasarkan pada apa yang disebut sebagai rencana perdamaian sepuluh poin yang diusulkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyerukan Rusia mundur ke perbatasan yang diklaim Kiev, membayar ganti rugi, dan tunduk pada pengadilan kejahatan perang.
Lavrov menggambarkan hal ini sebagai “ultimatum yang tidak ada gunanya.”
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pekan lalu bahwa Moskow tetap siap “dialog yang bermakna” mengenai Ukraina, namun prospek negosiasi dengan Barat “belum ada pada tahap ini.”
Pendukung utama Kiev, Amerika Serikat (AS), yang menyatakan tujuan untuk memberikan kekalahan strategis kepada Rusia di Ukraina, “tidak memiliki niat untuk mengakhiri konflik,” menurut dia.
Washington bersikukuh setiap penyelesaian yang dinegosiasikan harus didasarkan pada apa yang disebut sebagai rencana perdamaian sepuluh poin yang diusulkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyerukan Rusia mundur ke perbatasan yang diklaim Kiev, membayar ganti rugi, dan tunduk pada pengadilan kejahatan perang.
Lavrov menggambarkan hal ini sebagai “ultimatum yang tidak ada gunanya.”
(sya)