Wanita Ini Sendirian Berani Serang Pembakar Al-Qur'an di Swedia
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Seorang wanita sendirian menyerang aktivis anti-Islam saat demo dengan membakar Al-Qur'an di depan Kedutaan Besar Iran di Stockholm, Jumat (18/8/2023).
Wanita tersebut menyemprot pria pembakar Al-Qur'an dengan alat pemadam kebakaran. Namun aksinya terhenti karena dia ditahan polisi setempat.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan wanita itu, yang identitasnya belum diketahui, bergegas ke arah Salwan Momika—pengungsi Irak yang membakar Al-Qur'an—dan menyemprotkan bubuk putih ke arahnya sebelum dia dicegat oleh petugas polisi berpakaian sipil yang membawanya pergi.
Momika, yang tampak tertegun namun tidak terluka, kemudian melanjutkan demonstrasinya yang telah diizinkan oleh polisi.
Juru bicara polisi Towe Hägg, seperti dikutip AP, Sabtu (19/8/2023), mengatakan wanita itu ditahan karena dicurigai mengganggu ketertiban umum dan melakukan kekerasan terhadap petugas polisi.
Momika telah menista Al-Qur'an dalam serangkaian protes anti-Islam yang menimbulkan kemarahan di banyak negara Muslim.
Polisi Swedia telah mengizinkan demonstrasinya, dengan alasan kebebasan berbicara sambil mengajukan tuduhan ujaran kebencian awal terhadapnya.
Jaksa sedang menyelidiki apakah tindakannya diperbolehkan berdasarkan undang-undang ujaran kebencian Swedia, yang melarang hasutan kebencian terhadap kelompok atau individu berdasarkan ras, agama, atau orientasi seksual.
Momika mengatakan protesnya menargetkan agama Islam, bukan orang Muslim.
Pembakaran Al-Qur'an telah memicu protes kemarahan di negara-negara Muslim, serangan terhadap misi diplomatik Swedia dan ancaman dari kelompok al-Qaeda.
Swedia pada hari Kamis menaikkan kewaspadaan terornya ke tingkat tertinggi kedua, mengatakan negara itu telah menjadi target prioritas kelompok teroris.
Wanita tersebut menyemprot pria pembakar Al-Qur'an dengan alat pemadam kebakaran. Namun aksinya terhenti karena dia ditahan polisi setempat.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan wanita itu, yang identitasnya belum diketahui, bergegas ke arah Salwan Momika—pengungsi Irak yang membakar Al-Qur'an—dan menyemprotkan bubuk putih ke arahnya sebelum dia dicegat oleh petugas polisi berpakaian sipil yang membawanya pergi.
Momika, yang tampak tertegun namun tidak terluka, kemudian melanjutkan demonstrasinya yang telah diizinkan oleh polisi.
Juru bicara polisi Towe Hägg, seperti dikutip AP, Sabtu (19/8/2023), mengatakan wanita itu ditahan karena dicurigai mengganggu ketertiban umum dan melakukan kekerasan terhadap petugas polisi.
Momika telah menista Al-Qur'an dalam serangkaian protes anti-Islam yang menimbulkan kemarahan di banyak negara Muslim.
Polisi Swedia telah mengizinkan demonstrasinya, dengan alasan kebebasan berbicara sambil mengajukan tuduhan ujaran kebencian awal terhadapnya.
Jaksa sedang menyelidiki apakah tindakannya diperbolehkan berdasarkan undang-undang ujaran kebencian Swedia, yang melarang hasutan kebencian terhadap kelompok atau individu berdasarkan ras, agama, atau orientasi seksual.
Momika mengatakan protesnya menargetkan agama Islam, bukan orang Muslim.
Pembakaran Al-Qur'an telah memicu protes kemarahan di negara-negara Muslim, serangan terhadap misi diplomatik Swedia dan ancaman dari kelompok al-Qaeda.
Swedia pada hari Kamis menaikkan kewaspadaan terornya ke tingkat tertinggi kedua, mengatakan negara itu telah menjadi target prioritas kelompok teroris.
(mas)