Negara-negara NATO Akui AS Izinkan Pengiriman F-16 ke Ukraina

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 05:15 WIB
loading...
Negara-negara NATO Akui...
Jet tempur F-16 lepas landas selama latihan militer Air Defender 23 NATO di Pangkalan Udara AS Spangdahlem dekat perbatasan Jerman-Belgia di Spangdahlem, Jerman, 14 Juni 2023. Foto/REUTERS/Jana Rodenbusch
A A A
KOPENHAGEN - Denmark dan Belanda menerima lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk memberi Ukraina jet tempur F-16. Pejabat senior di kedua negara telah mengkonfirmasi hal tersebut.

Kiev telah meminta pesawat tempur buatan AS selama berbulan-bulan.

Berbicara kepada Radio Danmarks pada Jumat (18/8/2023), Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Lars Lokke Rasmussen mengungkapkan dia dan Menteri Pertahanan (Menhan) Jakob Ellemann-Jensen telah “menerima surat ramah dari Menteri Luar Megeri AS Antony Blinken yang memberi kami opsi tertentu untuk bertindak.”

Ketika ditanya apakah Denmark sekarang akan mengirim F-16 ke Ukraina, Rasmussen menjelaskan persetujuan Washington berarti “penghalang untuk dapat melakukannya sudah tidak ada lagi.”

Menurut dia, Kopenhagen sedang mendiskusikan langkah-langkah masa depan ke arah ini dengan sekutunya.

Persetujuan AS juga dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra. Menulis di X (sebelumnya Twitter), dia mengatakan, “Belanda menyambut baik keputusan Washington untuk membuka jalan bagi pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina.”

Baca juga: Menlu Arab Saudi Ditelepon Menlu Amerika Serikat, Ini Isinya

Hoekstra mengklaim langkah tersebut “menandai tonggak utama” bagi Kiev dalam konflik dengan Rusia, dan mengatakan negaranya akan membahas masalah tersebut dengan mitra Eropanya.

Pernyataan tersebut mengikuti laporan Reuters yang mengutip surat Blinken yang menyatakan kedua negara NATO dapat mengirim jet segera setelah “kelompok pilot pertama menyelesaikan pelatihan mereka.”

Saat ini, Denmark memiliki 43 unit F-16, sekitar 30 unit di antaranya dapat digunakan, sedangkan Belanda memiliki 24 pesawat operasional jenis ini.

Ukraina telah meminta F-16 dari pendukung Baratnya selama berbulan-bulan, dengan alasan mereka akan membantu melawan superioritas udara Rusia.

Sementara Kiev belum menerima jet modern, Inggris dan Belanda mengumumkan “koalisi internasional” pada Mei untuk membantu Ukraina mendapatkan F-16 dan melatih pilot negara tersebut. Grup ini sekarang terdiri dari 11 negara.

Namun, menurut laporan media, upaya menginstruksikan pilot Ukraina terhambat oleh keterlambatan transfer manual penerbangan dan simulator, dengan kendala bahasa juga menyebabkan masalah.

Terhadap latar belakang ini, pejabat Ukraina mengatakan mereka memperkirakan tidak menerima F-16 sampai tahun 2024.

Permintaan Ukraina untuk pesawat tempur juga datang selama serangan balasannya yang banyak dipuji terhadap Rusia, yang sejauh ini gagal mendapatkan landasan apa pun, menurut Moskow.

Para pejabat Ukraina telah berusaha menjelaskan lambatnya kemajuan dengan menunjukkan keunggulan Rusia di udara.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat agar tidak memberi Ukraina F-16, dengan mengatakan mereka "akan terbakar" seperti persenjataan lain yang dipasok Barat.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan pesawat dapat meningkatkan permusuhan karena mereka berpotensi membawa senjata nuklir.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
4 Tanda Rusia Diduga...
4 Tanda Rusia Diduga Sedang Mempersiapkan Perang Melawan NATO
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Melawan Rusia
Petinggi Tesla Bantah...
Petinggi Tesla Bantah Mencari Pengganti Elon Musk sebagai CEO
Puluhan Tahun Jadi Objek...
Puluhan Tahun Jadi Objek Wisata, Trump Perintahkan Penjara Alcatraz Kembali Dibuka
Rekor! Presiden Maladewa...
Rekor! Presiden Maladewa Muizzu Gelar Konferensi Pers 15 Jam, Kalahkan Zelensky
Rekomendasi
Resmi Diluncurkan, Ducati...
Resmi Diluncurkan, Ducati Panigale V2 Tancap Gas di Sirkuit Mandalika
Utang Pinjol Bisa Bikin...
Utang Pinjol Bisa Bikin Susah Ajukan KPR, Pengembang Wanti-wanti Program 3 Juta Rumah
Hadiri Silaturahmi IKA-PMII...
Hadiri Silaturahmi IKA-PMII Sulsel, Fathan Subchi: Persatuan Kunci Membangun Bangsa
Berita Terkini
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Panglima Israel Membangkang,...
Panglima Israel Membangkang, Tolak Perintah Netanyahu Serang Gaza Besar-besaran
Kabel Dicuri secara...
Kabel Dicuri secara Terorganisir, Perjalanan Kereta Api Cepat Spanyol Terganggu
Setelah Ancam Hancurkan...
Setelah Ancam Hancurkan Pangkalan AS dengan Rudal Qassem Basir, Iran Bantah Bantu Houthi
Infografis
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved