Rusia Ingin Impor Hewan-hewan Eksotis Afrika Selatan

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 01:01 WIB
loading...
Rusia Ingin Impor Hewan-hewan Eksotis Afrika Selatan
Turis berinteraksi dengan anak singa di Lion and Safari Park dekat Johannesburg, Afrika Selatan, 7 Februari 2020. Foto/REUTERS/Tim Cocks
A A A
MOSKOW - Gajah, kuda nil, badak, jerapah, zebra, dan antelop dari Afrika Selatan dapat menuju ke kebun binatang Rusia jika kedua negara dapat menyetujui persyaratan tersebut.

Komentar itu dibuat pejabat di Moskow kepada media lokal. Dalam laporan pada Jumat (18/8/2023), outlet media TASS mengutip kantor pers Rosselkhoznadzor, pengawas hewan Rusia, yang mengatakan, “Kita berbicara tentang impor hewan eksotis… dari cagar alam Afrika Selatan yang terletak di provinsi Limpopo dan Gauteng ke kebun binatang Rusia.”

“Awal pekan ini, Moskow dan Pretoria membahas pergerakan produk hewani antara kedua negara,” ungkap Rosselkhoznadzor.

Agenda pembicaraan yang dilakukan melalui video conference ini juga menjadi agenda utama yaitu pertukaran sertifikat dokter hewan.

Selain itu, pejabat Rusia meminta rekan mereka di Afrika Selatan untuk berbagi data tentang penyebaran penyakit seperti penyakit kuku dan mulut, demam babi Afrika, flu burung, dan beberapa penyakit lainnya di negara tersebut.

Menurut Rosselkhoznadzor, Rusia telah meningkatkan skala ekspor produk hewani ke negara-negara Afrika dalam beberapa tahun terakhir.



Sementara itu, berbicara kepada surat kabar Vedomosti pada Kamis, Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia Valery Falkov mengumumkan rencana memodernisasi program studi Asia dan Afrika secara signifikan pada tahun 2030.

Pejabat itu menjelaskan sementara penekanan utama saat ini ditempatkan pada pembelajaran bahasa, di masa depan siswa akan diminta menjalani magang di negara tujuan mereka.

Dengan demikian, menurut Falkov, mereka akan dapat mengatasi masalah dunia nyata untuk keduanya, pemerintah dan bisnis Rusia.

Sebagai bagian dari dorongan, program studi Asia dan Afrika akan mencakup aspek-aspek kunci seperti sejarah, etnografi, dan perkembangan sosial-politik negara-negara tersebut.

Falkov menambahkan, diharapkan sebanyak 40 universitas di dua benua akan bermitra dengan mitra Rusia mereka.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)