3 Organisasi Tibet Serukan Pembebasan Aktivis di Hari Keadilan Tahanan Internasional

Minggu, 13 Agustus 2023 - 10:57 WIB
loading...
3 Organisasi Tibet Serukan...
Tiga organisasi Tibet mengadakan kegiatan nyala lilin di Dharamshala untuk menandai Hari Keadilan Tahanan Internasional. Foto/Tibet Post International
A A A
LHASA - Tiga organisasi Tibet mengadakan kegiatan nyala lilin (candlelight vigil) di Dharamshala untuk menandai Hari Keadilan Tahanan Internasional, dan untuk menyatakan belasungkawa mereka atas kematian mantan tahanan politik Tibet, Lobsang Tenpa, di Lhasa, baru-baru ini.

Lobsang meninggal setelah sempat mengalami penyiksaan oleh otoritas China ketika dirinya berada di penjara.

Ketiga organisasi itu adalah Students for Free Tibet India (SFT), Tibetan Woman's Association, dan National Democratic Party (NDPT). Para aktivis dan warga Tibet di sekitar Dharamshala memegang lilin di tangan mereka, dan berkumpul di sekitar pasar Mcleod Ganj dan kuil Buddha pada 10 Agustus 2023.



"Hari ini, di Hari Keadilan Tahanan Internasional, kewaspadaan kolektif kami menyoroti penderitaan mengerikan para Pejuang Kemerdekaan Tibet yang gugur dan bergema dengan paduan suara global untuk keadilan melawan kejahatan keji pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan yang dialami oleh tahanan politik yang tak terhitung jumlahnya," bunyi pernyataan bersama tiga organisasi tersebut, seperti dikutip dari ANI.

"Dalam bayang-bayang peringatan ini, pikiran kita menyatu pada ketidakadilan yang mencolok: Tibet, wadah penderitaan sejak pendudukan China, tetap menjadi penjara terbuka. Kebenaran yang tak terhapuskan ini terukir dalam naungan pengawasan, represi, dan kontrol menindas yang mencekik sumber kehidupan keberadaan Tibet, memutilasi identitas, budaya, dan spiritualitas mereka," lanjut pernyataan tersebut.

Para aktivis Tibet yang berpartisipasi dalam acara nyala lilin membawa foto pemimpin spiritual Dalai Lama dan menyerukan pembebasan sejumlah tahanan politik.

Tashi Dhondup, presiden NDPT, menyerukan komunitas internasional mengirim sebuah tim ke Tibet untuk menginspeksi sejumlah penjara yang ada di sana. Dia mengatakan bahwa jumlah penjara di Wilayah Otonom Tibet (TAR) kini sudah mencapai 79 orang.

Berbicara kepada ANI, Dhondup berkata, "Banyak orang tidak sadar atau hanya sedikit menyadari mengenai penjara di Tibet dan para tahanan yang ada di dalamnya."

"Kami ada di sini untuk menyoroti kasus penjara Tibet dan kondisi para tahanannya. Lewat aksi menyalakan lilin ini, kami meminta komunitas internasional untuk segera mengintervensi atau mengirim tim inspeksi ke Tibet," paparnya.

"Menurut keterangan mereka yang sudah dibebaskan, para tahanan dipaksa bekerja 17 jam sehari dan juga tidak diberi makan secara layak," sambung Dhondup.

Tenzin Pasang, direktur Nasional SFT, juga mengatakan kepada ANI; "Kami mencoba menyoroti nasib para pejuang Tibet, dan juga untuk keadilan tahanan politik yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan di Tibet."

Lebih lanjut, Tenzin Pasang mengatakan bahwa kondisi di Tibet pun terasa seperti "penjara terbuka" karena ketatnya pengawasan dari otoritas China. Dia merasa kondisi seperti ini dapat menghilangkan identitas, eksistensi, kebudayaan serta spiritualitas masyarakat Tibet.

Dia dan para pejuang Tibet lain mengaku berduka untuk Lobsang Tenpa, yang meninggal pada 3 Agustus lalu usai dijebloskan ke penjara hanya karena tuduhan mengikuti unjuk rasa damai.

"Kami mengungkapkan solidaritas untuknya, dan juga untuk tahanan-tahanan politik lain," pungkas Tenzin Pasang.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Pria Ini Ngebut dengan...
Pria Ini Ngebut dengan Tesla dan Tabrak Mati 3 Orang Sekeluarga, lalu Tertawa
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Biodata Sayyida Ahad...
Biodata Sayyida Ahad Istri Sultan Oman, Ibu Negara yang Anggun Pejuang Hak Perempuan
Rekomendasi
Rayen Pono Adukan Ahmad...
Rayen Pono Adukan Ahmad Dhani ke MKD Atas Dugaan Penghinaan Marga
Hari Ini Jokowi dan...
Hari Ini Jokowi dan 3 Utusan Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Melly Goeslaw Akui Oplas...
Melly Goeslaw Akui Oplas usai Wajahnya Disebut Berubah: Bayar Pakai Duit Sendiri
Berita Terkini
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
20 menit yang lalu
Terungkap! Israel Palsukan...
Terungkap! Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas untuk Cegah Gencatan Senjata
47 menit yang lalu
Marah 26 Turis Hindu...
Marah 26 Turis Hindu Dibantai di Kashmir, India Lakukan 5 Pembalasan pada Pakistan
1 jam yang lalu
Hendak Buka Rekening,...
Hendak Buka Rekening, Remaja Ini Kaget Telah Di-Blacklist Seluruh Bank Malaysia sejak Usia 9 Tahun
2 jam yang lalu
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
2 jam yang lalu
Pertama di Dunia, Uni...
Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Akan Gunakan AI untuk Membuat Undang-Undang
3 jam yang lalu
Infografis
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Papua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved