Negara NATO Ini Dilaporkan Akan Suplai Ukraina dengan Rudal Jelajah Taurus
loading...
A
A
A
BERLIN - Pemerintah Jerman dilaporkan tengah dalam pembicaraan dengan produsen senjata MBDA mengenai perubahan pemrograman rudal jelajah Taurus sebelum berpotensi mengirim mereka ke Ukraina . Hal itu diungkapkan sebuah sumber kepada kantor berita Reuters pada hari Jumat, membenarkan laporan sebelumnya oleh majalah berita Jerman Der Spiegel.
Kiev telah mendorong Berlin untuk memasoknya dengan Taurus, rudal jelajah dengan jangkauan lebih dari 500 kilometer yang diluncurkan oleh jet tempur seperti Tornado, F-15 atau F-18.
Sementara Inggris dan Prancis telah mengirim rudal jelajah Storm Shadow dan Scalp ke Ukraina, Jerman enggan mengikuti jejak keduanya di tengah kekhawatiran bahwa senjata itu dapat digunakan pada sasaran di Rusia.
Amerika Serikat juga menahan diri untuk tidak mengirimkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina.
Menurut Der Spiegel, Kementerian Pertahanan Jerman telah meminta pabrikan Taurus untuk mengintegrasikan pembatasan pemrograman pada kemungkinan target ke dalam rudal jelajah jarak jauh.
"Dengan perubahan ini Kanselir Jerman Olaf Scholz bertujuan untuk menghindari kemungkinan serangan Ukraina di wilayah Rusia," lapor publikasi tersebut.
Menyusul laporan pada hari Jumat, juru bicara pemerintah Jerman mengatakan "tidak ada informasi baru" tentang status potensi pengiriman rudal Taurus ke Ukraina.
“Jerman fokus pada artileri berat, kendaraan lapis baja, dan sistem pertahanan udara. Tidak ada informasi baru mengenai rudal jelajah Taurus,” kata juru bicara tersebut seperti dikutip dari DW, Sabtu (12/8/2023).
Taurus, dan rudal jelajah lainnya, terbang di ketinggian rendah, membuatnya sulit dideteksi oleh sistem pertahanan udara.
Kiev telah mendorong Berlin untuk memasoknya dengan Taurus, rudal jelajah dengan jangkauan lebih dari 500 kilometer yang diluncurkan oleh jet tempur seperti Tornado, F-15 atau F-18.
Sementara Inggris dan Prancis telah mengirim rudal jelajah Storm Shadow dan Scalp ke Ukraina, Jerman enggan mengikuti jejak keduanya di tengah kekhawatiran bahwa senjata itu dapat digunakan pada sasaran di Rusia.
Amerika Serikat juga menahan diri untuk tidak mengirimkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina.
Menurut Der Spiegel, Kementerian Pertahanan Jerman telah meminta pabrikan Taurus untuk mengintegrasikan pembatasan pemrograman pada kemungkinan target ke dalam rudal jelajah jarak jauh.
"Dengan perubahan ini Kanselir Jerman Olaf Scholz bertujuan untuk menghindari kemungkinan serangan Ukraina di wilayah Rusia," lapor publikasi tersebut.
Menyusul laporan pada hari Jumat, juru bicara pemerintah Jerman mengatakan "tidak ada informasi baru" tentang status potensi pengiriman rudal Taurus ke Ukraina.
“Jerman fokus pada artileri berat, kendaraan lapis baja, dan sistem pertahanan udara. Tidak ada informasi baru mengenai rudal jelajah Taurus,” kata juru bicara tersebut seperti dikutip dari DW, Sabtu (12/8/2023).
Taurus, dan rudal jelajah lainnya, terbang di ketinggian rendah, membuatnya sulit dideteksi oleh sistem pertahanan udara.