Meksiko Tolak Pembicaraan Damai Ukraina Tanpa Rusia
loading...

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Foto/Le Monde
A
A
A
MEXICO CITY - Meksiko tidak akan ambil bagian dalam pembicaraan damai Ukraina-Rusia yang akan dihelat di Arab Saudi . Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan membahas perdamaian di Ukraina masuk akal hanya dengan partisipasi Kiev dan Moskow.
"Jika Ukraina dan Rusia setuju untuk mencari opsi untuk mencapai perdamaian dalam konflik ini, kami akan berpartisipasi, jika pihak-pihak yang berkonflik setuju dan bersidang untuk tujuan itu," kata Presiden Meksiko, yang dikenal sebagai AMLO sebagai inisial namanya, pada konferensi pers.
“Kami tidak ingin perang antara Rusia dan Ukraina berlanjut,” tambahnya.
Baca Juga: Iran Dukung Upaya Arab Saudi Damaikan Ukraina dan Rusia
“Ini sangat tidak rasional, orang banyak menderita, orang sekarat, dan satu-satunya keuntungan diberikan kepada industri perang, pembuat senjata,” tukasnya seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (1/8/2023).
Menurut Wall Street Journal (WSJ), pejabat tinggi dari sekitar 30 negara akan bertemu di Jeddah, Arab Saudi pada 5-6 Agustus, untuk membahas perdamaian di Ukraina.
WSJ menggambarkan pertemuan di Jeddah sebagai tindak lanjut dari pertemuan serupa yang diadakan pada bulan Juni di Kopenhagen, di mana Kiev dan pendukung Baratnya berusaha membujuk negara-negara yang sejauh ini memilih untuk tetap netral buat mendukung Ukraina.
Diskusi diharapkan didasarkan pada sepuluh poin "formula perdamaian" yang diusulkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang dalam praktiknya sama dengan penyerahan tanpa syarat Rusia.
Baca Juga: Arab Saudi Dilaporkan Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Soal Ukraina, Indonesia Ikut Serta
Rusia menertawakan "formula" Zelensky sebagai tidak realistis dan delusi. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow bermaksud untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS), yang dia gambarkan sebagai menarik perhatian Zelensky.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bagaimanapun, bahwa setiap upaya untuk berkontribusi pada penyelesaian damai layak mendapat penilaian positif, dan masih harus dilihat apa yang terjadi di Arab Saudi.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Senin mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan di Arab Saudi tidak akan sia-sia jika mereka membantu Barat memahami bahwa rencana Zelensky tidak memiliki prospek.
Baca Juga: Apa Alasan Mohammed Bin Salman Ingin Mendamaikan Ukraina - Rusia?
"Jika Ukraina dan Rusia setuju untuk mencari opsi untuk mencapai perdamaian dalam konflik ini, kami akan berpartisipasi, jika pihak-pihak yang berkonflik setuju dan bersidang untuk tujuan itu," kata Presiden Meksiko, yang dikenal sebagai AMLO sebagai inisial namanya, pada konferensi pers.
“Kami tidak ingin perang antara Rusia dan Ukraina berlanjut,” tambahnya.
Baca Juga: Iran Dukung Upaya Arab Saudi Damaikan Ukraina dan Rusia
“Ini sangat tidak rasional, orang banyak menderita, orang sekarat, dan satu-satunya keuntungan diberikan kepada industri perang, pembuat senjata,” tukasnya seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (1/8/2023).
Menurut Wall Street Journal (WSJ), pejabat tinggi dari sekitar 30 negara akan bertemu di Jeddah, Arab Saudi pada 5-6 Agustus, untuk membahas perdamaian di Ukraina.
WSJ menggambarkan pertemuan di Jeddah sebagai tindak lanjut dari pertemuan serupa yang diadakan pada bulan Juni di Kopenhagen, di mana Kiev dan pendukung Baratnya berusaha membujuk negara-negara yang sejauh ini memilih untuk tetap netral buat mendukung Ukraina.
Diskusi diharapkan didasarkan pada sepuluh poin "formula perdamaian" yang diusulkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang dalam praktiknya sama dengan penyerahan tanpa syarat Rusia.
Baca Juga: Arab Saudi Dilaporkan Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Soal Ukraina, Indonesia Ikut Serta
Rusia menertawakan "formula" Zelensky sebagai tidak realistis dan delusi. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow bermaksud untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS), yang dia gambarkan sebagai menarik perhatian Zelensky.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bagaimanapun, bahwa setiap upaya untuk berkontribusi pada penyelesaian damai layak mendapat penilaian positif, dan masih harus dilihat apa yang terjadi di Arab Saudi.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Senin mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan di Arab Saudi tidak akan sia-sia jika mereka membantu Barat memahami bahwa rencana Zelensky tidak memiliki prospek.
Baca Juga: Apa Alasan Mohammed Bin Salman Ingin Mendamaikan Ukraina - Rusia?
(ian)