Apa Alasan Mohammed Bin Salman Ingin Mendamaikan Ukraina - Rusia?

Minggu, 30 Juli 2023 - 22:39 WIB
loading...
Apa Alasan Mohammed...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berambisi mendamaikan perang antara Ukraina melawan Rusia. Foto/Reuters
A A A
RIYADH - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pembicaraan pada bulan Agustus tentang Ukraina, mengundang negara-negara Barat, Ukraina dan negara-negara berkembang utama termasuk India dan Brasil. Itu dilaporkan Wall Street Journal.

Pertemuan itu akan mendatang pejabat senior dari 30 negara, termasuk Indonesia, Mesir, Meksiko, Cile, dan Zambia, ke Jeddah pada 5 dan 6 Agustus. Itu mengutip para diplomat yang terlibat dalam diskusi itu.

Pejabat Ukraina dan Barat berharap bahwa pembicaraan, yang mengecualikan Rusia, dapat mengarah pada dukungan internasional untuk persyaratan perdamaian yang menguntungkan Ukraina.



Kremlin, yang mengklaim telah mencaplok sekitar seperenam dari Ukraina, mengatakan pihaknya memandang pembicaraan damai dengan Ukraina hanya mungkin jika Kyiv menerima "realitas baru", merujuk pada klaim teritorialnya. Kyiv mengatakan negosiasi dengan Rusia hanya mungkin dilakukan setelah Moskow menarik pasukannya.

Di antara negara-negara yang diundang, belum jelas berapa banyak yang akan hadir, meskipun negara-negara yang ikut serta dalam putaran pembicaraan serupa di Kopenhagen pada Juni diperkirakan akan melakukannya lagi.

Melansir Reuters, Inggris, Afrika Selatan, Polandia, dan Uni Eropa termasuk di antara mereka yang telah mengonfirmasi kehadirannya dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan diperkirakan akan hadir.

AP melaporkan KTT itu akan diadakan di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah. Pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar dari The Associated Press, begitu pula Kedutaan Besar Ukraina di Riyadh.



Tuan rumah pembicaraan Arab Saudi datang ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada bulan Mei menghadiri pertemuan puncak Liga Arab di Jeddah untuk menekan negara-negara tersebut untuk mendukung Kyiv. Negara-negara Arab sebagian besar tetap netral sejak Rusia melancarkan perang di Ukraina pada Februari 2022, sebagian karena hubungan militer dan ekonomi mereka dengan Moskow.

Arab Saudi juga mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia sebagai bagian dari grup OPEC+. Pemotongan produksi minyak organisasi, bahkan ketika perang Moskow di Ukraina meningkatkan harga energi, telah membuat marah Biden dan anggota parlemen Amerika.

Tetapi menjadi tuan rumah pembicaraan semacam itu juga membantu meningkatkan profil Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang telah berusaha mencapai détente dengan Iran dan mendorong perdamaian dalam perang selama bertahun-tahun kerajaan di Yaman.

Namun, hubungan juga tetap tegang antara Riyadh dan Barat atas pembunuhan dan pemotongan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul, yang dinilai oleh badan intelijen AS atas perintah Pangeran Mohammed.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)