Pangkalan Militer AS Dilaporkan Terinfeksi Malware China

Senin, 31 Juli 2023 - 10:13 WIB
loading...
Pangkalan Militer AS...
Pangkalan militer AS di Guam. Foto/Forbes
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mencari kode komputer berbahaya yang diyakini telah ditanam peretas China di dalam jaringan yang mengendalikan jaringan listrik, sistem komunikasi, dan pasokan air di pangkalan militer negara itu di dalam dan luar negeri.

Hal itu diungkapkan oleh pejabat Amerika kepada New York Times (NYT).

"Para pelaku kemungkinan bekerja untuk Tentara Pembebasan Rakyat," kata artikel surat kabar itu pada Sabtu seperti dilansir dari Russia Today, Senin (31/7/2023).

Artikel tersebut tidak menjelaskan bagaimana Washington dapat menghubungkan malware ke China atau ke militernya.

Pejabat Angkatan Darat, intelijen, dan keamanan nasional AS yang tidak disebutkan namanya yang berbicara dengan NYT menyarankan bahwa kode tersebut mungkin diaktifkan oleh Beijing untuk mengganggu operasi militer Amerika jika terjadi konflik, termasuk yang dapat terjadi di sekitar Taiwan.



China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sementara AS, yang mendukung pemerintah di Taipei, berjanji akan mempertahankan pulau yang diperintah sendiri itu jika Beijing mencoba menggunakan kekuatan untuk mengendalikannya.

Sebuah sumber di Kongres AS menggambarkan malware tersebut pada dasarnya sebagai "bom waktu yang berdetak" yang dapat memberi China kemampuan untuk mengganggu atau memperlambat pengerahan militer AS atau memasok operasi, dengan menonaktifkan utilitas utama di pangkalan-pangkalan Amerika.

Para pejabat juga menyatakan keprihatinan bahwa dampak dari kode tersebut bisa lebih luas lagi, karena infrastruktur yang sama sering digunakan untuk memasok rumah dan bisnis warga sipil.

Petunjuk pertama dari masalah tersebut muncul pada bulan Mei ketika Microsoft mendeteksi kode komputer aneh dalam sistem telekomunikasi di pulau Pasifik Guam, tempat pangkalan udara dan angkatan laut utama Amerika berada, dan di tempat lain di wilayah AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)