Bos Intelijen Militer Kyiv: Pasukan Ukraina Segera Serbu Crimea
loading...
A
A
A
KYIV - Kepala Intelijen Militer Ukraina Krylo Budanov mengatakan pasukan Kyiv segera menyerbu Crimea, yang menurutnya telah direbut Rusia sejak 2014.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Ukraina; TSN, Krylo Budanov mengatakan; "Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) akan segera memasuki Crimea", tanpa menentukan jangka waktu atau rincian lainnya.
Awal bulan ini, Jembatan Crimea atau Jembatan Kerch yang menghubungkan Crimea dengan wilayah Krasnodar Rusia dilanda ledakan, di tengah laporan bahwa dinas keamanan domestik Kyiv dan Angkatan Laut Ukraina bertanggung jawab.
Minggu ini Kepala Dinas Keamanan Ukraina Vasyl Malyuk membenarkan Kyiv berada di belakang ledakan Oktober lalu yang menargetkan Jembatan Crimea, jembatan terpanjang di Eropa yang dianggap Kyiv sebagai simbol pendudukan Rusia di Crimea.
Sementara merebut kembali semenanjung Crimea adalah salah satu tujuan perang yang diakui oleh Kyiv, Budanov sering membuat klaim optimistis tentang keuntungan Ukraina dan kerugian Rusia. Pada September 2022, dia mengatakan bahwa Ukraina akan kembali ke Crimea pada akhir musim semi 2023.
Budanov juga mengatakan dalam wawancara, yang dilaporkan oleh media Ukraina, Sabtu (29/7/2023), bahwa dia tidak khawatir tentang kehadiran tentara bayaran Wagner Group di Belarusia, tempat mereka diasingkan setelah pemberontakan terhadap militer Rusia pada 4 Juni.
Dia mengatakan bahwa tidak ada penambahan jumlah pasukan Rusia. "Meskipun mobilisasi memungkinkan mereka untuk terus-menerus mengisi kembali kerugian yang telah mereka derita," katanya.
Komentar Budanov muncul di tengah laporan kemajuan Ukraina di selatan negara itu menuju Crimea, khususnya di selatan Orikhiv di Oblast Zaporizhzhia barat.
Pejabat pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa pertempuran telah meningkat selama 48 jam terakhir di oblast tersebut dengan permusuhan terfokus di dekat desa Robotyne, dekat Orikhiv, melawan Angkatan Darat Gabungan ke-58 Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Ukraina; TSN, Krylo Budanov mengatakan; "Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) akan segera memasuki Crimea", tanpa menentukan jangka waktu atau rincian lainnya.
Awal bulan ini, Jembatan Crimea atau Jembatan Kerch yang menghubungkan Crimea dengan wilayah Krasnodar Rusia dilanda ledakan, di tengah laporan bahwa dinas keamanan domestik Kyiv dan Angkatan Laut Ukraina bertanggung jawab.
Minggu ini Kepala Dinas Keamanan Ukraina Vasyl Malyuk membenarkan Kyiv berada di belakang ledakan Oktober lalu yang menargetkan Jembatan Crimea, jembatan terpanjang di Eropa yang dianggap Kyiv sebagai simbol pendudukan Rusia di Crimea.
Sementara merebut kembali semenanjung Crimea adalah salah satu tujuan perang yang diakui oleh Kyiv, Budanov sering membuat klaim optimistis tentang keuntungan Ukraina dan kerugian Rusia. Pada September 2022, dia mengatakan bahwa Ukraina akan kembali ke Crimea pada akhir musim semi 2023.
Budanov juga mengatakan dalam wawancara, yang dilaporkan oleh media Ukraina, Sabtu (29/7/2023), bahwa dia tidak khawatir tentang kehadiran tentara bayaran Wagner Group di Belarusia, tempat mereka diasingkan setelah pemberontakan terhadap militer Rusia pada 4 Juni.
Dia mengatakan bahwa tidak ada penambahan jumlah pasukan Rusia. "Meskipun mobilisasi memungkinkan mereka untuk terus-menerus mengisi kembali kerugian yang telah mereka derita," katanya.
Komentar Budanov muncul di tengah laporan kemajuan Ukraina di selatan negara itu menuju Crimea, khususnya di selatan Orikhiv di Oblast Zaporizhzhia barat.
Pejabat pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa pertempuran telah meningkat selama 48 jam terakhir di oblast tersebut dengan permusuhan terfokus di dekat desa Robotyne, dekat Orikhiv, melawan Angkatan Darat Gabungan ke-58 Rusia.