5 Fakta Mohamed Bazoum, Presiden Niger yang Digulingkan Militer
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Niger, Mohamed Bazoum digulingkan dari kekuasaannya dalam kudeta militer pada Rabu, (26/7/2023) pagi. Kudeta tersebut diumumkan oleh sekelompok tentara yang menyebut diri mereka sebagai Komite Nasional untuk Penyelamatan Rakyat (CNSP) dalam sebuah siaran di televisi nasional.
CNSP mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan tersebut lantaran situasi keamanan dan pemerintahan yang memburuk. Akibatnya, mereka juga menutup semua perbatasan dan memberlakukan jam malam nasional.
Untuk mengetahui peristiwa tersebut secara lebih jauh, terdapat sejumlah fakta tentang Fakta Mohamed Bazoum yang menarik untuk diketahui. Simak ulasan berikut ini.
Presiden Niger Mohamed Bazoum ditahan oleh pasukan pengawal kepresidenan (paspampres) di istana pada hari Rabu, 26 Juli 2023. Sebelumnya, tentara Niger memblokir akses ke istana kepresidenan di ibu kota Niamey menggunakan kendaraan militer.
Motif penahanan ini belum jelas, tetapi ada dugaan bahwa ini merupakan upaya kudeta militer. Hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas dan demokrasi di Niger, yang telah mengalami empat kali kudeta sejak merdeka dari Perancis pada 1960.
Kudeta itu diumumkan di televisi nasional oleh Kolonel Mayor Amadou Abrame, bersama sembilan tentara berseragam lainnya yang terus mengawalnya di belakang. Alasan mereka melakukan kudeta tersebut lantaran situasi keamanan dan tata kelola ekonomi yang memburuk.
“Ini sebagai akibat dari degradasi yang berkelanjutan dari situasi keamanan, tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk,” kata Kolonel Mayor Angkatan Udara Amadou Abdramane dilansir dari time, Jumat, (28/7/2023).
Dikutip dari laman Aljazeera, jalan beserta Istana dan kementerian kini telah diblokir kendaraan militer sejak rabu pagi. Akibatnya, staf di dalam Istana pun tidak bisa mengakses kantor mereka.
Para prajurit telah menyatakan jika semua institusi telah ditangguhkan dan pasukan keamanan terus mengatur situasi. Selain itu, mereka juga mendesak agar mitra eksternal tidak usah ikut campur dalam kudeta kali ini.
Kudeta ini menimbulkan kecaman dari komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Afrika, Uni Eropa dan Prancis, yang mengutuk upaya kudeta dan menyerukan pembebasan segera Bazoum dan pejabat lainnya.
Sebagian besar negara tersebut menyerukan agar kembali ke tatanan konstitusional. Mengingat kudeta militer ini adalah ketujuh kalinya yang terjadi di Afrika Barat dan Tengah sejak tahun 2020 lalu.
Meskipun ditahan di Istana, Presiden Mohamed Bazon diketahui dalam keadaan baik-baik saja. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, pada hari Jumat, (28/07/2023).
Diplomat tinggi Paris mengatakan Bazoum telah berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron Jumat pagi. "Dia bisa dihubungi, dia juga mengatakan bahwa dia dalam keadaan sehat." dilansir dari laman France24, Jumat, (28/07/2023).
CNSP mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan tersebut lantaran situasi keamanan dan pemerintahan yang memburuk. Akibatnya, mereka juga menutup semua perbatasan dan memberlakukan jam malam nasional.
Untuk mengetahui peristiwa tersebut secara lebih jauh, terdapat sejumlah fakta tentang Fakta Mohamed Bazoum yang menarik untuk diketahui. Simak ulasan berikut ini.
Fakta Penggulingan Mohamed Bazoum yang digulingkan dari kursi kepresidenan:
1. Mohamed Bazoum ditahan di Istana
Presiden Niger Mohamed Bazoum ditahan oleh pasukan pengawal kepresidenan (paspampres) di istana pada hari Rabu, 26 Juli 2023. Sebelumnya, tentara Niger memblokir akses ke istana kepresidenan di ibu kota Niamey menggunakan kendaraan militer.
Motif penahanan ini belum jelas, tetapi ada dugaan bahwa ini merupakan upaya kudeta militer. Hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas dan demokrasi di Niger, yang telah mengalami empat kali kudeta sejak merdeka dari Perancis pada 1960.
2. Dikudeta oleh Pasukan Militernya
Kudeta itu diumumkan di televisi nasional oleh Kolonel Mayor Amadou Abrame, bersama sembilan tentara berseragam lainnya yang terus mengawalnya di belakang. Alasan mereka melakukan kudeta tersebut lantaran situasi keamanan dan tata kelola ekonomi yang memburuk.
“Ini sebagai akibat dari degradasi yang berkelanjutan dari situasi keamanan, tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk,” kata Kolonel Mayor Angkatan Udara Amadou Abdramane dilansir dari time, Jumat, (28/7/2023).
3. Istana dan Kantor Kementerian Diblokir
Dikutip dari laman Aljazeera, jalan beserta Istana dan kementerian kini telah diblokir kendaraan militer sejak rabu pagi. Akibatnya, staf di dalam Istana pun tidak bisa mengakses kantor mereka.
Para prajurit telah menyatakan jika semua institusi telah ditangguhkan dan pasukan keamanan terus mengatur situasi. Selain itu, mereka juga mendesak agar mitra eksternal tidak usah ikut campur dalam kudeta kali ini.
4. CNSP dikecam Sejumlah Negara di Dunia
Kudeta ini menimbulkan kecaman dari komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Afrika, Uni Eropa dan Prancis, yang mengutuk upaya kudeta dan menyerukan pembebasan segera Bazoum dan pejabat lainnya.
Sebagian besar negara tersebut menyerukan agar kembali ke tatanan konstitusional. Mengingat kudeta militer ini adalah ketujuh kalinya yang terjadi di Afrika Barat dan Tengah sejak tahun 2020 lalu.
5. Presiden Mohamed Bazoun dalam Keadaan Baik di Istana
Meskipun ditahan di Istana, Presiden Mohamed Bazon diketahui dalam keadaan baik-baik saja. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, pada hari Jumat, (28/07/2023).
Diplomat tinggi Paris mengatakan Bazoum telah berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron Jumat pagi. "Dia bisa dihubungi, dia juga mengatakan bahwa dia dalam keadaan sehat." dilansir dari laman France24, Jumat, (28/07/2023).
(ian)