Perwakilan Taliban Sambangi Indonesia, Kemlu Sebut Kunjungan Informal

Kamis, 27 Juli 2023 - 00:52 WIB
loading...
Perwakilan Taliban Sambangi Indonesia, Kemlu Sebut Kunjungan Informal
Kementerian Luar Negeri mengatakan kedatangan perwakilan Taliban ke Indonesia adalah untuk kunjungan informal. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi kunjungan yang akan dilakukan oleh perwakilan Taliban ke Indonesia , menyebutnya sebagai kunjungan informal. Taliban sendiri mengatakan mereka akan mengadakan pertemuan dengan politisi Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Pemerintahan Taliban yang merebut kembali kekuasaan pada Agustus 2021 sedang mencoba untuk menopang pengakuan kekuasaannya di seluruh dunia Islam, termasuk mendekati Indonesia untuk meningkatkan hubungan politik dan ekonomi.

Tetapi Indonesia belum mengakui legitimasi pemerintah Taliban Afghanistan sejak melanjutkan pemerintahannya dua dekade setelah pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) menggulingkan rezim mereka.

"Setahu saya, mereka berada di Jakarta secara informal untuk urusan internal dengan misi Afghanistan di sini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah kepada AFP yang disitir dari Channel News Asia, Kamis (27/7/2023).

Ia mengatakan kunjungan tersebut tidak dapat digambarkan sebagai delegasi karena dapat menyiratkan "semacam formalitas".

Tetapi wakil juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan Hafiz Zia Ahmad pada 14 Juli mentweet bahwa salah satu diplomat top pemerintah Taliban Afghanistan memimpin "delegasi" ke Indonesia.

“Delegasi mengadakan pertemuan dan diskusi yang bermanfaat dengan beberapa cendekiawan, politisi, dan pengusaha di Indonesia untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi bilateral,” tulisnya.



Pejabat itu tidak mengungkapkan politisi Indonesia mana yang bertemu dengan delegasi Afghanistan.

Faizasyah sendiri menegaskan tidak ada pertemuan resmi antara pejabat pemerintah Afghanistan dan Indonesia.

Hubungan antara kedua negara mayoritas Muslim ini telah lama didasarkan pada solidaritas agama dan pada tahun 2018 Presiden Joko Widodo mengunjungi mitranya dari Afghanistan Ashraf Ghani, pemimpin yang melarikan diri ketika Taliban menguasai Kabul.

Ahmad dalam cuitannya mengatakan perwakilan Afghanistan juga akan bertemu dengan diplomat dari Sri Lanka, Bangladesh dan Singapura selama berada di Ibu Kota Indonesia.

Pemerintah Taliban tidak diakui secara resmi oleh negara atau badan dunia mana pun, dan hanya segelintir negara yang hadir di Afghanistan.

Jakarta membuka kembali kedutaannya di Kabul tahun lalu setelah ditutup setelah pengambilalihan oleh Taliban.

Dalam beberapa bulan terakhir, otoritas Taliban telah menutup salon kecantikan wanita dan melakukan setidaknya dua eksekusi publik saat mereka menerapkan sepenuhnya semua aspek interpretasi mereka terhadap hukum syariah.

Sebuah laporan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan lalu oleh pelapor khusus Afghanistan Richard Bennett mengatakan para penguasa negara itu mungkin "bertanggung jawab atas apartheid gender", memperburuk penderitaan perempuan dan anak perempuan di bawah versi hukumnya yang keras.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1332 seconds (0.1#10.140)