Influencer Amerika Jadi Penari Telanjang di Ukraina sebagai Dukungan selama Perang

Selasa, 25 Juli 2023 - 01:50 WIB
loading...
A A A
"Orang tidak membicarakan kebutuhan seksual orang-orang di [suatu] negara yang sedang berperang," katanya.

Koung menyesali bahwa tidak semua orang Barat mendukung wisata seksnya, mengungkapkan bahwa ketika dia bergabung dengan obrolan grup untuk pekerja kemanusiaan, "orang-orang ini mencabik-cabik saya selama tiga hari berturut-turut," menuduhnya ingin "membuat pornografi dari kuburan massal".

Dia menyalahkan seksisme. Menurut klaim OnlyFans-nya, influencer berpakaian minim itu diduga terus melakukan "pekerjaan kemanusiaan", yang didefinisikan sebagai "sumbangan tunai kepada warga Ukraina yang membutuhkan dan sukarelawan yang dapat saya lihat dengan mata kepala sendiri yang melakukan pekerjaan dengan baik, media sosial, bantuan dapur, aliran air ke desa-desa garis depan, latihan bahasa Inggris untuk anak-anak, dan lain-lain."

Bisnis online-nya secara teknis ilegal menurut undang-undang Ukraina, yang melarang penjualan atau distribusi gambar-gambar porno atau barang-barang lainnya dengan hukuman termasuk denda atau hukuman penjara hingga tiga tahun.

Namun, membuat konten untuk OnlyFans khususnya telah menjadi pekerjaan populer di kalangan warga Ukraina yang kehidupannya telah berubah akibat konflik.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)