2 Tentara Bayaran Asing yang Direkrut Rusia, Salah Satunya Mantan Musuh Bebuyutan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Perang antara Rusia dan Ukraina telah menjadi magnet bagi para tentara bayaran dari berbagai negara yang dapat ditemukan di jajaran kedua pasukan. Tapi, Rusia dikenal salah satu negara yang selektif dalam merekrut tentara bayarangan asing.
Foto/Reuters
Beberapa tentara bayaran itu datang dari tempat yang tidak terduga. Misalnya, video telah muncul yang memperlihatkan warga dari Nepal - rumah tentara legendaris Gurkha - yang telah bergabung dengan militer Rusia.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Nepal Express, dua pemuda Nepal menggambarkan pelayanan mereka. Salah satunya adalah seorang mahasiswa di universitas Rusia, sementara yang lainnya adalah mantan tentara Angkatan Darat Nepal yang bekerja sebagai satpam di Dubai sebelum mengunjungi Rusia sebagai turis dan kemudian mendaftar.
Pada September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mempercepat proses kewarganegaraan bagi orang asing yang menandatangani kontrak untuk bergabung dengan militer. Namun kedua tentara Nepal itu menjelaskan bahwa bertugas di militer Rusia yang terkenal brutal bukanlah pilihan karir pertama mereka.
Pelajar Nepal itu mengatakan beremigrasi ke AS atau Inggris akan sulit, yang meninggalkan prospek pengangguran di Nepal, negara pegunungan yang miskin di mana sekitar seperempat penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kami sedang berpikir untuk bergabung dengan tentara Prancis," kata mantan tentara Nepal itu. "Ada proses yang panjang dan sulit untuk masuk ke Eropa. Rusia menjadi mudah."
Foto/Reuters
Ironisnya, Rusia juga merekrut mantan pasukan komando Afghanistan yang dilatih oleh militer AS untuk melawan Taliban dan keluarganya mungkin berperang melawan tentara Soviet yang menduduki Afghanistan pada 1980-an.
Seperti orang Nepal, orang Afghanistan tidak bergabung karena cinta Rusia atau kebencian terhadap Ukraina.
Melansir Insider, mereka diburu oleh Taliban yang sekarang memerintah Afghanistan dan membutuhkan tempat perlindungan dan uang untuk menghidupi keluarga mereka, sehingga prospek berjuang untuk Moskow - dengan USD1.500 sebulan - kemungkinan merupakan alternatif yang paling tidak buruk.
Berikut adalah 2 kelompok tentara bayaran yang direkrut Rusia.
1. Gurkha dari Nepal
Foto/Reuters
Beberapa tentara bayaran itu datang dari tempat yang tidak terduga. Misalnya, video telah muncul yang memperlihatkan warga dari Nepal - rumah tentara legendaris Gurkha - yang telah bergabung dengan militer Rusia.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Nepal Express, dua pemuda Nepal menggambarkan pelayanan mereka. Salah satunya adalah seorang mahasiswa di universitas Rusia, sementara yang lainnya adalah mantan tentara Angkatan Darat Nepal yang bekerja sebagai satpam di Dubai sebelum mengunjungi Rusia sebagai turis dan kemudian mendaftar.
Pada September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mempercepat proses kewarganegaraan bagi orang asing yang menandatangani kontrak untuk bergabung dengan militer. Namun kedua tentara Nepal itu menjelaskan bahwa bertugas di militer Rusia yang terkenal brutal bukanlah pilihan karir pertama mereka.
Pelajar Nepal itu mengatakan beremigrasi ke AS atau Inggris akan sulit, yang meninggalkan prospek pengangguran di Nepal, negara pegunungan yang miskin di mana sekitar seperempat penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kami sedang berpikir untuk bergabung dengan tentara Prancis," kata mantan tentara Nepal itu. "Ada proses yang panjang dan sulit untuk masuk ke Eropa. Rusia menjadi mudah."
2. Pasukan Komando Afghanistan
Foto/Reuters
Ironisnya, Rusia juga merekrut mantan pasukan komando Afghanistan yang dilatih oleh militer AS untuk melawan Taliban dan keluarganya mungkin berperang melawan tentara Soviet yang menduduki Afghanistan pada 1980-an.
Seperti orang Nepal, orang Afghanistan tidak bergabung karena cinta Rusia atau kebencian terhadap Ukraina.
Melansir Insider, mereka diburu oleh Taliban yang sekarang memerintah Afghanistan dan membutuhkan tempat perlindungan dan uang untuk menghidupi keluarga mereka, sehingga prospek berjuang untuk Moskow - dengan USD1.500 sebulan - kemungkinan merupakan alternatif yang paling tidak buruk.
(ahm)