Militer Rusia Beri Peringatan Keras di Laut Hitam, Ini Rinciannya

Kamis, 20 Juli 2023 - 09:13 WIB
loading...
Militer Rusia Beri Peringatan...
Kapal-kapal terlihat menunggu inspeksi dalam Black Sea Grain Initiative di pelabuhan selatan Bosphorus, Istanbul, Turki, 11 Desember 2022. Foto/REUTERS/Yoruk Isik
A A A
MOSKOW - Militer Rusia mengeluarkan peringatan navigasi baru untuk Laut Hitam pada Rabu (19/7/2023). Mereka menyatakan daerah tertentu di perairan internasionalnya “tidak aman untuk sementara” bagi kapal-kapal.

Selain itu, militer menyarankan pelaut tidak mencoba mencapai pelabuhan Ukraina. Rusia menyatakan semua kapal yang menuju ke sana akan diperlakukan sebagai pembawa barang perang potensial mulai Kamis (20/7/2023).

“Oleh karena itu, bendera negara kapal yang berusaha mencapai pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan dianggap mengambil bagian dalam konflik Ukraina di pihak rezim Kiev,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.

Militer menegaskan, daerah-daerah tertentu di perairan internasional Laut Hitam untuk "sementara tidak aman" untuk navigasi.

Daerah tersebut terletak di barat laut dan tenggara jalur air, menurut militer, menambahkan semua peringatan navigasi yang diperlukan telah diterbitkan sesuai prosedur yang ada.

“Dengan penghentian Inisiatif Laut Hitam dan penghapusan koridor kemanusiaan maritim, mulai pukul 00:00 waktu Moskow pada 20 Juli 2023, semua kapal yang menuju ke pelabuhan Ukraina di Laut Hitam akan dianggap sebagai pembawa muatan militer yang potensial,” tegas militer.



Pembatasan baru secara de-facto memberlakukan kembali blokade angkatan laut Rusia di Ukraina, dicabut sesuai apa yang disebut kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada Juli 2022.

Perjanjian tersebut, ditandatangani dengan mediasi PBB dan Turki, memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina dengan aman melalui Koridor Laut Hitam di tengah konflik antara Moskow dan Kiev.

Moskow menarik diri dari kesepakatan pada Senin, mengutip kegagalan Barat menepati janji yang dibuat untuk Rusia berdasarkan perjanjian tersebut, termasuk mengaktifkan kembali ekspor biji-bijian dan pupuk dari negara tersebut.

Selama dua hari terakhir, Rusia juga telah meningkatkan serangan rudal jelajah dan serangan pesawat tak berawak bunuh diri di Ukraina.

Serangan itu secara ekstensif menyerang sasaran di dalam dan sekitar Odessa, kota pelabuhan utama negara itu.

Gempuran tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan baru Ukraina di Jembatan Crimea Rusia, yang bertepatan dengan penghentian kesepakatan biji-bijian.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Waduh! Tas Menteri Keamanan...
Waduh! Tas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem Dicuri di Restoran, Apa Saja Isinya?
Rekomendasi
Jetour Siapkan Trio...
Jetour Siapkan Trio Maut: SUV Off-Road Berotot dan City Car Zero Emisi Siap Mengaspal di Indonesia!
5 Jenis Gembok Terbaik...
5 Jenis Gembok Terbaik untuk Keamanan Rumah
6 Mobil GAC Aion Ini...
6 Mobil GAC Aion Ini Berpeluang Dijual di Indonesia, Begini Sensasi Mengendarainya
Berita Terkini
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
21 menit yang lalu
Bos Intel Israel: Netanyahu...
Bos Intel Israel: Netanyahu Perintahkan Dinas Keamanan Memata-matai Demonstran
1 jam yang lalu
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
2 jam yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
2 jam yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
3 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved