Korea Utara Tolak Tawaran Pembicaraan dari Orang Amerika Mirip Gangster

Rabu, 19 Juli 2023 - 07:30 WIB
loading...
Korea Utara Tolak Tawaran...
Kepala kebijakan luar negeri Korea Utara dan saudara perempuan Pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong. Foto/REUTERS
A A A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menolak proposal Amerika Serikat (AS) untuk melakukan pembicaraan sebagai taktik. Pyongyang menuduh Washington memprovokasi konflik di wilayah tersebut sambil memberikan harapan palsu hal itu dapat membujuk Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya dengan melonggarkan sementara sanksi atau menangguhkan latihan militer.

Kepala kebijakan luar negeri Korea Utara dan saudara perempuan Pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengatakan pada Senin (17/7/2023), “Cara terbaik memastikan perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea adalah dengan Pyongyang menampilkan kekuatan militernya, daripada memecahkan masalah dengan orang Amerika mirip gangster dengan cara yang ramah.”

Dia menyebut tawaran negosiasi terbaru Washington sebagai "trik" untuk mengulur waktu untuk mencoba denuklirisasi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

“Adalah lamunan bagi AS untuk berpikir bahwa ia dapat menghentikan kemajuan DPRK (Korut) dan, lebih jauh lagi, mencapai pelucutan senjata yang tidak dapat diubah dengan menawarkan insentif yang dapat dibalikkan seperti keringanan sanksi, penangguhan latihan militer bersama Pentagon dengan Korea Selatan, dan penghentian pengerahan senjata strategis di wilayah tersebut,” ujar Kim Yo-jong dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita milik negara KCNA.

Kim Yo-jong mengeluarkan komentarnya satu hari setelah Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan kepada wartawan bahwa Washington bersedia bernegosiasi dengan Korea Utara "tanpa prasyarat" mengenai program senjata nuklirnya.



Dia mengatakan pemerintahan Biden memantau dengan cermat ancaman yang ditimbulkan peluncuran rudal Korea Utara dan khawatir Pyongyang akan melakukan uji coba hulu ledak nuklir ketujuh.

Kim Yo-jong mengatakan AS harus menghentikan provokasi "bodohnya" terhadap DPRK, yang hanya membahayakan keamanan Washington sendiri.

“Kami menyadari bahwa bersembunyi di balik proposal pemerintah AS saat ini untuk berdialog tanpa prasyarat apa pun adalah trik untuk mencegah hal yang dikhawatirkan terjadi lagi,” ungkap dia.

“Bahkan jika AS akan memindahkan semua pasukannya dari Korea Selatan dengan imbalan denuklirisasi permanen oleh Pyongyang, AS dapat mengerahkan kembali senjata strategis ke semenanjung dalam waktu 10 jam dan membawa kembali tentara yang cukup untuk melanjutkan latihan bersama dalam waktu 20 hari,” ujar Kim.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)