7 Perbatasan Negara Paling Berbahaya di Dunia, Punya Riwayat Berdarah

Senin, 17 Juli 2023 - 13:54 WIB
loading...
7 Perbatasan Negara...
Perbatasan Korea Selatan-Korea Utara menjadi satu dari tujuh perbatasan negara paling berbahaya di dunia. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Terdapat sejumlah perbatasan negara paling berbahaya di dunia. Tak hanya rentan terhadap munculnya konflik, beberapa di antaranya punya riwayat berdarah yang memakan banyak korban.

Beberapa perbatasan negara telah menjadi medan konflik. Tak selalu tentang perebutan wilayah, terkadang juga dipicu oleh kemunculan kelompok separatis yang melakukan teror untuk mencari kemerdekaan.



7 Perbatasan Negara yang Paling Berbahaya di Dunia

1. Korea Selatan-Korea Utara


Korea Selatan dan Korea Utara dulunya adalah satu negara bernama Korea. Setelah Perang Dunia II, Korea diduduki oleh Jepang.

Pada tahun 1945, setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, Korea dibagi menjadi dua wilayah oleh Sekutu: wilayah utara ditempati oleh Uni Soviet dan kemudian menjadi Korea Utara, sementara wilayah selatan ditempati oleh Amerika Serikat yang kemudian menjadi Korea Selatan.

Korea Selatan yang menganut demokrasi ala Barat dan Korea Utara yang menganut komunis berbagi perbatasan yang dikenal sebagai Demilitarized Zone (DMZ) atau Zona Demiliterisasi.

Mengutip USA Today, Zona Demiliterisasi ini berupa sebentang tanah dengan panjang sekitar 150 mil dan lebar 2 setengah mil. Berstatus perbatasan antara kedua negara, zona tersebut dijaga dengan sangat ketat oleh masing-masing militernya.

Setiap tahunnya, warga asing bisa mengunjungi DMZ dari sisi wilayah Korea Selatan. Sementara itu, untuk sisi wilayah Korea Utara cukup tertutup untuk mencegah pembelotan para warga negaranya.

2. India-Pakistan


India dan Pakistan dulunya adalah bagian dari India Britania, yaitu sebuah koloni yang dikuasai oleh Britania Raya (Inggris Raya).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)