Inggris Tanggapi Permintaan Senjata Ukraina: Kami Bukan Amazon!

Kamis, 13 Juli 2023 - 22:01 WIB
loading...
Inggris Tanggapi Permintaan...
Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Ukraina harus menggunakan nada yang tidak terlalu menuntut ketika berbicara dengan negara-negara yang mempersenjatainya untuk berperang melawan Rusia.

Saran itu diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace. "Kami bukan Amazon," tegas dia.

Pernyataan tersebut, yang dikutip media Inggris, disampaikan dalam acara di sela-sela KTT NATO di Lituania pada Rabu (12/7/2023).

Wallace, yang biasanya merupakan pendukung vokal Kiev, mengatakan akan membantu perjuangan Ukraina jika mereka menunjukkan rasa terima kasih.

“Terkadang Anda meminta negara untuk menyerahkan saham mereka sendiri,” ujar Wallace. “Terkadang Anda harus membujuk anggota parlemen di (Capitol) Hill di Amerika. Anda harus meyakinkan politisi yang meragukan di negara lain bahwa itu sepadan.”

Pejabat Inggris mengatakan dia mendengar keluhan dari rekan-rekan AS bahwa Ukraina memperlakukan negara mereka seperti toko Amazon, bahkan saat mereka telah memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar.



Wallace menegaskan bahwa ini "benar". Dia mengaku secara pribadi telah mengalami perlakuan semacam ini oleh pejabat Ukraina.

Dia ingat mengemudi selama 11 jam untuk bertemu dengan delegasi Ukraina pada Juni lalu hanya "untuk diberi daftar" permintaan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan membuat pernyataan publik yang serupa di Lituania, dengan menyatakan, “Rakyat Amerika memang pantas mendapatkan ucapan terima kasih dari pemerintah AS atas kesediaan mereka untuk maju (dan membantu Ukraina) dan juga dari seluruh dunia.”

Pejabat Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky, mengkritik AS dan sekutunya karena tidak memberikan dukungan yang cukup atau memberikannya terlalu lambat.

Pemimpin Ukraina mengutip kecepatan pengiriman senjata yang tidak cepat sebagai alasan utama untuk hasil yang mengecewakan dari serangan balasan Kiev bulan lalu.

Salah satu ledakan terbaru dari Zelensky datang selama KTT saat ini, karena para pemimpin NATO menolak memberikan peta jalan untuk aksesi Ukraina ke blok militer pimpinan AS dan mengatakan negara itu masih harus memenuhi beberapa persyaratan untuk memenuhi syarat.

Dia menyebut posisi itu, "Belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal."

Delegasi AS di Vilnius dikabarkan geram dengan serangan verbal tersebut. Amerika menganggapnya sebagai upaya Zelenksy menekan NATO agar mempertimbangkan kembali keputusannya, menurut laporan media.

Ini bukan pertama kalinya kejengkelan Barat terhadap gaya komunikasi Kiev dilaporkan. Juni lalu, Presiden AS Joe Biden dilaporkan mengatakan kepada Zelensky untuk menunjukkan "sedikit lebih banyak rasa terima kasih" setelah membentak selama panggilan telepon.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)