Pabrik Tank Jerman Dibuka di Ukraina, Rusia Siap Hancurkan

Rabu, 12 Juli 2023 - 13:01 WIB
loading...
Pabrik Tank Jerman Dibuka...
Tank KF51 Panther yang diproduksi Rheinmetall ditampilkan di pameran perdagangan pertahanan dan keamanan internasional Eurosatory di Villepinte, dekat Paris, Prancis, 13 Juni 2022. Foto/REUTERS/Benoit Tessier
A A A
KIEV - Produsen senjata Jerman Rheinmetall akan membuka pabrik tank dan kendaraan lapis baja di Ukraina dalam 12 pekan ke depan.

CEO Rheinmetall Armin Papperger menjelaskan hal itu kepada CNN. Perusahaan mengklaim akan dapat memproduksi 400 tank per tahun di fasilitas tersebut. Meski demikian, Rusia mengancam akan menghentikan produksi dengan serangan rudal.

“Pabrik tersebut akan berlokasi di Ukraina barat dan dioperasikan bersama oleh Rheinmetall dan perusahaan senjata negara Ukraina Ukroboronprom,” ungkap laporan CNN, mengutip wawancara dengan Papperger pekan lalu.

“(Ukraina) harus membantu diri mereka sendiri. Jika mereka selalu harus menunggu orang Eropa atau Amerika membantu mereka selama 10 atau 20 tahun ke depan… itu tidak mungkin,” ujar dia.

Rheinmetall pertama kali mengumumkan rencananya mengembangkan fasilitas pada bulan Maret.

Perusahaan menyatakan pada saat itu bahwa pabrik tersebut akan menelan biaya USD200 juta, dan akan mampu menghasilkan 400 tank 'Panther' terbarunya per tahun.

Papperger mengatakan pengangkut personel lapis baja 'Fuchs' Rheinmetall akan menjadi kendaraan pertama yang diluncurkan dari jalur produksi pabrik.



Dia menambahkan pekerja Ukraina akan dilatih untuk membangun dan memperbaiki ini serta produk Rheinmetall lainnya, yang meliputi kendaraan tempur infanteri Marder, tank Leopard 2, dan sistem artileri Panzerhaubitze 2000.

Rusia secara teratur menyerang sasaran militer di Ukraina barat dengan drone dan rudal jelajah, dan menganggap stok senjata asing dan kendaraan militer sebagai target yang sah.

“Pabrik Rheinmetall tidak terkecuali,” ungkap wakil ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan pada Maret.

“Jika Krauts masih melanjutkannya secara nyata, mereka sangat disambut,” tulis dia di media sosial. “Keputusan itu harus disambut dengan kembang api oleh Kalibr dan perangkat piroteknik Rusia lainnya.”

Papperger bersikeras Rheinmetall dapat melindungi pabriknya. “Saat ini ada banyak pabrik yang memproduksi barang-barang militer (di Ukraina). Itu hanya satu lagi, dan kami juga bisa melindunginya,” ungkap dia, tanpa merinci bagaimana dia akan mencapai ini.

Konflik di Ukraina telah mendorong pendapatan Rheinmetall ke tingkat rekor, dengan perusahaan menghasilkan 6,4 miliar euro (USD7 miliar) tahun lalu, meningkat 27% dari tahun 2021.

“Selain membangun pabrik di Ukraina, Rheinmetall berencana memperluas pabriknya di Lower Saxony dan mempekerjakan ratusan pekerja baru saat bekerja melalui tumpukan pesanan senilai 28,2 miliar euro,” papar surat kabar Jerman Die Welt awal bulan ini.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)