5 Bukti NATO Unjuk Kekuatan untuk Menggertak Rusia dan Belarusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - NATO menjadikan kesempatan KTT di Vilnius, Lithuania, sebagai upaya untuk unjuk kekuatan untuk menggertak Rusia dan sekutunya, Belarusia. Mereka juga mengarahkan rudal ke arah Rusia dan Belarusia.
Apa yang dilakukan NATO tidak lain sebenarnya sebagai upaya pengamanan terhadap kepala negara yang akan menghadiri KTT tersebut. Tapi, misi lainnya adalah memamerkan kesiagaan mereka dalam menghadapi ancaman invasi dari Rusia dan Belarusia.
Foto/Reuters
NATO telah mengubah Vilnius, ibu kota Lithuania, menjadi benteng yang dipertahankan dengan persenjataan canggih. Itu dalam rangka untuk melindungi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin aliansi lainnya yang bertemu minggu depan hanya 32 km (20 mil) dari pagar perbatasan dengan kawat berduri di perbatasan Lithuania dengan Belarusia, yang merupakan sekutu utama Rusia.
Banyak juga yang menyediakan sistem pertahanan udara canggih yang tidak dimiliki negara-negara Baltik. Jerman mengerahkan 12 kendaraan peluncur rudal Patriot, digunakan untuk mencegat rudal balistik dan jelajah atau pesawat tempur.
Spanyol telah membawa sistem pertahanan udara NASAMS, Prancis mengirim howitzer self-propelled Caesar, Prancis, Finlandia, dan Denmark mendasarkan jet militer di Lituania, dan Inggris serta Prancis memasok kemampuan anti-drone.
Foto/Reuters
Enam belas sekutu NATO telah mengirim total sekitar 1.000 tentara untuk mengamankan KTT 11-12 Juli, yang akan berlangsung hanya 151 km dari wilayah Rusia.
Polandia dan Jerman mengirim pasukan operasi khusus yang ditingkatkan dengan helikopter. Yang lain mengirimkan langkah-langkah untuk menangani potensi serangan kimia, biologi, radiologis, dan nuklir.
"Akan sangat tidak bertanggung jawab jika langit kita tidak terlindungi karena Biden dan para pemimpin dari 40 negara akan tiba," kata Presiden Lituania Gitanas Nauseda, dilansir Reuters.
Bagi Nauseda, upaya sekutu untuk memastikan keamanan udara selama pertemuan pemimpin berarti NATO perlu segera membangun pertahanan udara permanen di negara-negara Baltik.
Apa yang dilakukan NATO tidak lain sebenarnya sebagai upaya pengamanan terhadap kepala negara yang akan menghadiri KTT tersebut. Tapi, misi lainnya adalah memamerkan kesiagaan mereka dalam menghadapi ancaman invasi dari Rusia dan Belarusia.
Berikut adalah 5 bukti bahwa NATO melakukan unjuk kekuatan untuk menggertak Rusia dan Belarusia.
1. Menjadikan Lithuania Jadi Benteng Pertahanan
Foto/Reuters
NATO telah mengubah Vilnius, ibu kota Lithuania, menjadi benteng yang dipertahankan dengan persenjataan canggih. Itu dalam rangka untuk melindungi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin aliansi lainnya yang bertemu minggu depan hanya 32 km (20 mil) dari pagar perbatasan dengan kawat berduri di perbatasan Lithuania dengan Belarusia, yang merupakan sekutu utama Rusia.
Banyak juga yang menyediakan sistem pertahanan udara canggih yang tidak dimiliki negara-negara Baltik. Jerman mengerahkan 12 kendaraan peluncur rudal Patriot, digunakan untuk mencegat rudal balistik dan jelajah atau pesawat tempur.
Spanyol telah membawa sistem pertahanan udara NASAMS, Prancis mengirim howitzer self-propelled Caesar, Prancis, Finlandia, dan Denmark mendasarkan jet militer di Lituania, dan Inggris serta Prancis memasok kemampuan anti-drone.
2. Kirim 1.000 Tentara Elite
Foto/Reuters
Enam belas sekutu NATO telah mengirim total sekitar 1.000 tentara untuk mengamankan KTT 11-12 Juli, yang akan berlangsung hanya 151 km dari wilayah Rusia.
Polandia dan Jerman mengirim pasukan operasi khusus yang ditingkatkan dengan helikopter. Yang lain mengirimkan langkah-langkah untuk menangani potensi serangan kimia, biologi, radiologis, dan nuklir.
"Akan sangat tidak bertanggung jawab jika langit kita tidak terlindungi karena Biden dan para pemimpin dari 40 negara akan tiba," kata Presiden Lituania Gitanas Nauseda, dilansir Reuters.
Bagi Nauseda, upaya sekutu untuk memastikan keamanan udara selama pertemuan pemimpin berarti NATO perlu segera membangun pertahanan udara permanen di negara-negara Baltik.